SEBAGAI PENGATUR INTERAKSI
Kita mengelola sebuah interaksi melalui cara-cara yang tidak kentara dan kadang-kadang melalui isyarat nonverbal yang jelas. Kita gunakan perubahan atau pergeseran dalam kontak mata, gerakan kepala yang perlahan, bergeser dalam sikap badan, mengangkat alis, mengaggukkan kepala memberitahukan pihak lain kapan boleh melanjutkan, mengulang, menguraikan, bergegas, atau berhenti. Ingatkan saat-saat di mana kita telah memberi isyarat secara nonverbal kepada pihak lain dimana kita harus meninggalkan interaksi. Kita juga dapat mengurangi jumlah kontak mata yang kita lakukan dengan orang lain, berikan atau respon satu jawaban singkat, kurangi ekspresi muka, hingga berpaling atau bergeser dari orang lain.
Ada beberapa contoh bahasa tubuh yang biasa kita lakukan:
1. Ekspresi Wajah
Senyum yang tulus menjadi indikator penting dalam membangun kepercayaan pada interaksi pertama. Remaja yang tersenyum cenderung dianggap lebih ramah dan dapat dipercaya.
 Kontak mata yang konsisten dan tidak terlalu lama meningkatkan rasa percaya. Terlalu sedikit kontak mata dianggap menghindari atau tidak jujur, sementara terlalu banyak bisa dianggap menakutkan atau mengintimidasi.
2. Gestur Tangan
Menggunakan tangan dengan gerakan yang terbuka (seperti menunjukkan telapak
tangan) dianggap sebagai tanda keterbukaan dan kejujuran.
Gerakan seperti menyilangkan tangan atau menyembunyikan tangan dianggap sebagai tanda kurangnya keterbukaan atau kepercayaan diri.
3. Postur Tubuh