Mohon tunggu...
Wukufiatul Arafah
Wukufiatul Arafah Mohon Tunggu... -

Kugantungkan cita-citaku setinggi, siapa tahu mimpiku bisa menggapainya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kabut Tebal di Negeriku

6 Juni 2012   23:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:19 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlalu banyak retorika tercipta

Katanya itu dinamika

Terlalu banyak tangis tak terhentikan

Katanya itupun dinamika

Terlalu banyak kelaparan melanda

Itupun katanya dinamika

Kaya dan miski makna hakiki dinamika

Semua tampak samar nan buram

Yang bisu tak jauh beda dengan yang pandai

Yang pandai hampir sama dengan yang bodoh

Begitulah hidup dimaknai sama-samar

Siapapun bingung di sisi mana mesti berpijak

Semua memaknai relatif

Kecantikan relatif

Kebaikan juga relatif

Kebijakan yang relatif

Kecerdasar yang relatif

Penegak hukum relatif

Implementasi aturanpun relatif

Keadilan yang dicapai masih relatif

Masa depan negeri ini relatif

Kabut tebal masih membaluti cahaya

Di sana mentari enggan menyibak tirai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun