Ketika gonjang-ganjing isu pembubaran BP Batam, banyak sekali hoax yang beredar. Pernyataan yang baru sebatas usulan dibuat seolah-olah sudah menjadi keputusan. Sesama instansi pemerintah diadu domba, yag tertawa adalah yang punya kepentingan. Ironis. Pegawai BP Batam yang telah mengabdi puluhan tahun dianggap seperti penjajah. Harus diusir dari tanah kelahiran dan tempat ia berkarya. Ada status di sosial media yang mengatakan bahwa Batam sudah selesai dibangun, pegawai BP Batam silahkan dipindahkan ke daerah perbatasan yang lain. Yang membuat status pun bukan lahir di Kepulauan Riau. Sedangkan banyak pegawai BP Batam yang asli putera daerah. Kakek, nenek, paman dan bibi serta ibu dan ayah lahir di kota Batam maupun pulau sekitar. Tidak terbayangkan jika pegawai BP Batam harus dipindahkan meninggalkan kampung halaman demi pendatang yang mencari nafkah di Batam. Istighfar.
Penutup
Blogger sudah sepatutnya menyajikan data yang sesuai dengan fakta di blognya. Netral dan tidak memiliki kepentingan jangka pendek. Hanya kepentingan bangsa dan negara yang pantas dijadikan landasan. Stop menyebarkan dan memproduksi berita hoax.
Salam satu blog buat kompasianer yang lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H