Mohon tunggu...
Wahyu Satriyo Wicaksono
Wahyu Satriyo Wicaksono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Komentator pun harus punya data, karena kasihan yang dikomentarin. twitter @wsatriyow website : bataminenglish.id

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kepri Pintu Gerbang Wisata Indonesia di Selat Malaka

22 November 2015   13:01 Diperbarui: 23 November 2015   11:30 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Industri Pariwisata Kepri menyimpan potensi pariwisata yang tidak kalah besar dibandingkan Bali. Jika Bali bisa membuat Indonesia terkenal di mata dunia, maka Kepri dapat menjadikan ini sebagai pintu masuk promosi pariwisatanya. Pariwisata di Indonesia tidak hanya Bali dan Raja Ampat, tetapi ada juga Kepri. Saling bersinergi membentuk surga pariwisatanya Indonesia.

Bila dibandingkan dengan wilayah sekitar di Selat Malaka, panjang pantai negara Singapura kalah jauh bila dibandingkan dengan seluruh pulau-pulau yang ada di Kepri. Bandingkan luas Kepri sebesar 251.811 km² dan memiliki 2.408 pulau dengan Singapura yang hanya 716 km2. Jika Singapura mengandalkan objek pariwisata buatan manusia dengan taman bunganya dan sea world, objek pariwisata Kepri adalah buatan tuhan. Indah dengan sendirinya.

[caption caption="Website resmi Dinas Pariwisata Kepri"]

[/caption]

Rasio jumlah penduduk Kepri dibandingkan dengan luas daratannya masih lebih kecil bila dibandingkan dengan daerah wisata di Indonesia lainnya. Kenyamanan wisatawan dalam berliburan tentu lebih terjamin, apalagi Kepri juga memiliki fasilitas sosial dan umum yang lengkap. Kawasan Kepri yang 95% berupa laut dan 30% pulau yang belum berpenghuni membuatnya menjadi incaran investor untuk mengembangkan industri pariwisata. Maka tak heran jika ada beberapa tujuan wisata yang kemudian dibangun dengan konsep eco-resort.

Berbicara mengenai tujuan wisata, setidaknya ada 6 kategori di Kepri. Pertama dan paling populer adalah wisata belanja di Batam yang menyumbang angka kunjungan wisatawan ditiap minggunya, wisata alam bergantung pada musim liburan, wisata kuliner yang bergantung pada 5 kategori lainnya dan terakhir wisata sejarah serta wisata event. Wisata alam dan kuliner terdapat dihampir setiap penjuru kepri yang terkenal akan kesegaran sea foodnya. Wisata event adalah wisata yang dapat dinikmati ketika ada event di Kepri, seperti Tour de Bintan, lomba perahu naga, nantinya ada Sail Karimata yang tak kalah heboh dan event lainnya. Sedangkan wisata sejarah, ada di Pulau Penyengat, kamp pengungsi Vietnam di pulau Galang dan beberapa pulau lainnya (Saya dan istri pernah menuliskannya di kompasiana).

Kembali ke pertemuan dengan Kadispar Kepri Guntur Sakti, pada Jumat malam yang berakhir pukul sepuluh lebih dua suku (satu suku adalah lima belas menit). Banyak ilmu dan membuka wawasan saya tentang kelebihan dan kekurangan pariwisata kepri. 

[caption caption="Guntur Sakti (tengah, berjas), dokumen pribadi"]

[/caption]

Kekurangan Pariwisata Kepri

Secara geografis, industri pariwisata Kepri tidak bisa memanfaatkan spillover dari Bali. Jika Bali mulai kewalahan dalam menampung kunjungan wisatawan yang membludak, maka yang bisa menampung kelebihannya hanya daerah sekitar seperti Lombok, Malang dan sekitarnya. Tepat jika Kepri dijadikan poros pariwisata di wilayah Sumatera. Posisi geografis yang berhadap-hadapan langsung dengan selat Malaka yang selalu sibuk dan terdiri dari dua ribu pulau menjadikan Provinsi Kepri unik.

Kekurangan yang lainnya adalah tujuh kabupaten dan kota di Kepri tersebar di enam pulau utama. Koordinasi antar Dinas Pariwisata seringkali dirasa sulit. Musim angin yang khas di bulan-bulan tertentu menjadikan koordinasi terasa sulit. Ombak yang besar ditambah angin yang kencang seringkali mengganggu jalur pelayaran antar pulau.

Terakhir dan yang paling mendasar adalah akses internasional ke tujuan pariwisata Kepri. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa Kepri memiliki dua bandara Internasional, yaitu Hang Nadim Batam dan Raja Haji Fisabilillah di pulau Bintan. Bahkan rencana terbaru akan ada bandara tambahan di pulau Bintan yang khusus melayani wisatawan dengan tujuan Bintan Resorts. Namun armada yang rutin mengangkut wisatawan asing tersebut belum ada atau bisa dikatakan mati suri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun