Mohon tunggu...
Wida Semito
Wida Semito Mohon Tunggu... -

Work for a cause NOT for applause. Live life to express NOT to impress

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dimsum Terakhir: Seksualitas Menggugat Lewat Sastra

4 Juni 2017   16:59 Diperbarui: 5 Juni 2017   11:15 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sastra memang harus menjadi pelita; menjadi inspirasi perubahan dalam perikehidupan kita jika kita mendaku sebagai manusia yang beradab dan Clara Ng sudah menyalakan “lampu kuning tanda bahaya” tersebut sejak sebelas tahun yang lalu ketika novel ini pertama kali diterbitkan dan perdebatan tentang isu seksualitas tersebut masih menjadi pekerjaan rumah bangsa kita hingga hari ini.

Kita memang harus rendah hati melihat kedalam diri dan bertanya, sudahkah kita mau menerima perbedaan orientasi seksual sebagai sesuatu yang alami, sealami kita melihat matahari yang terbit dari Timur pada pagi hari dan tenggelam di Barat pada sore hari? sealami kita menikmati terangnya siang dan gelapnya malam? Sudahkah kita?... []


[1] University of Waterloo : Etymology of Homosexuality

[2] Sexual orientation, homosexuality and bisexuality – American Psychological Association

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun