nampaknya ia lelah,,
entah mengapa,,,
kelopak matanya Nampak sayu,
pun lelap memeluknya malam ini.
Kabar angin tak datang,
Namun tiba- tiba saja ia terlihat dihadapku.
Walau hanya bayang, namun seperti nyata.
Mengapa tak beri makna?
Seucap kata pun kau enggan,,
Risau ku menunggu di pekat malam tadi.
Hanya berharap kau sudi tuk bicara.
Suaramu itu, parau.
Namun lembut dan menusuk bagiku.
Tak apa,
Sudah ku katakan di lain hari.
Bahwa
apapun jadinya keadaan ini nanti...
Aku kan tetap menikmatinya.
Menari, bersama kepedihan dan senyum yang berbaur.
Tak kan ku rasa sedih,
Hidup ini roda bagiku.
Ketika hanya singgah hakikatnya.
Biarkan singgah, namun tetap wajib memberi makna.
Toh nantinya kan membuat kita berfikir.
Mungkin satu pesanku.
Menjadi lebih baik jika kita saling mengisi.
Tak peduli siapapun.
Kiranya Tuhan mengizinkan setiap makhlukNya tuk memberi makna bagi sesama.
Kau, aku, dia, bahkan mereka.
Maka,,,
Tersenyumlah kawan.
Karena dalam hidup ini, akan ada banyak hati yang harus kita jamah