Mohon tunggu...
Writerpreneur Indonesia
Writerpreneur Indonesia Mohon Tunggu... -

Akun 'kloningan' ini dibuat sehubungan dengan proyek pembuatan buku berjudul (sementara) "Writerpreneur, Membangun Bisnis Digital dari Menulis" yang bakal diterbitkan Elex Media Komputindo. Tulisan-tulisan senada bisa dilihat di facebook writerpreneurindonesia, blog Writerpreneur Indonesia dan twitter @writerpreneur_i

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bagaimana Memilih Genre untuk Cerita Fiksi?

15 Desember 2016   08:55 Diperbarui: 15 Desember 2016   09:12 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memilih genre untuk fiksi ~ pjodwyer.com

Saya, misalnya, selain suka cerita silat, juga punya minat yang sangat besar pada fiksi ilmiah, terutama yang terkait dengan penjelajahan angkasa luar dan mesin waktu. Beberapa waktu lalu, saya punya ide membuat cerita yang menggabungkan fiksi ilmiah dengan cerita silat. Proyek iseng bernuansa eksperimental ini saya kerjakan sebagai selingan jika lagi suntuk menyelesaikan sejumlah proyek utama.

Dan akhirnya, kisah genre gado-gado yang diberi judul Gajah Mada Rebirth, Cinta Dua Dunia ini rampung juga, dan telah dipasarkan di sejumlah ritel seperti iBook Apple-iTunes, Kobo, Inktera dan 24Symbol. Kisah ini juga sudah tersedia di Google Play Store.

Gajah Mada Rebirth di Google Play Store ~ Dok. Pribadi
Gajah Mada Rebirth di Google Play Store ~ Dok. Pribadi
Gajah Mada Rebirth berkisah tentang pemuda dari era masa kini, Bagas, yang menjadi kelinci percobaan mesin waktu. Dia terdampar di era Majapahit dan terlibat dalam intrik pemberontakan yang dilancarkan Ra Kuti cs. Bagas tak mampu berbuat banyak sehingga pemberontakan Kuti berhasil. Ketika Bagas bisa kembali ke masa kini, dia menjumpai realita yang berbeda. Republik Indonesia telah lenyap, diganti negara-negara kecil. Rupanya, perubahan sejarah di masa lalu ketika pemberontakan Ra Kuti berhasil, telah mengubah sejarah dan melenyapkan Indonesia. Bagas pun terpaksa kembali ke masa lalu untuk memperbaiki distorsi sejarah.

g1a-5851f73c737a61da0d16b0b1.png
g1a-5851f73c737a61da0d16b0b1.png
Genre dan selera pembaca

Sekalipun yang dianjurkan adalah menulis genre yang disukai, jika naskah itu dimaksudkan untuk proyek komersil (akan diajukan ke penerbit papan atas untuk diterbitkan), tak ada salahnya jika kita menyimak apa tren yang berkembang.

Untuk pasar internasional, terutama di Kindle Amazon yang menjadi pasar utama buku digital dunia, tren selalu berubah. Ada suatu masa ketika kisah tentang vampire dan manusia serigala sangat disukai, seiring dengan populernya serial Twilight, lalu ada tren cerita untuk young adult sebagai dampak novel Hunger Games. Lalu ada tren kisah erotis gara-gara novel 50 Shades of Grey, dan seterusnya.

Di Indonesia, ada suatu masa ketika buku berbalut humor konyol ala Raditya Dika menjadi sangat populer. Lalu ada genre kisah cinta berbalut religi, kisah cinta dengan setting luar negeri, dan sebagainya,

Ketika suatu genre sedang tren, banyak penulis yang ikut-ikutan menulis genre itu sehingga pasar kebanjiran buku dengan tema tertentu sehingga menjadi jenuh.

Di Indonesia banyak pengarang yang berusaha sekuat tenaga supaya tulisannya menjadi konyol ala Raditya Dika. Ada beberapa yang sukses namun umumnya gagal.

Jadi, tak masalah jika Anda menulis fiksi mengikuti tren yang populer, namun jangan terlalu memaksakan diri. Jika memaksakan menulis genre yang sebenarnya tidak disukai hanya karena tren itu populer, hasilnya akan telihat pada naskah yang terkesan tanggung.

Kalau begitu, genre seperti apa yang bisa dipilih oleh penulis pemula? Genre yang paling aman, dan juga relatif mudah adalah percintaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun