Mohon tunggu...
Writerpreneur Indonesia
Writerpreneur Indonesia Mohon Tunggu... -

Akun 'kloningan' ini dibuat sehubungan dengan proyek pembuatan buku berjudul (sementara) "Writerpreneur, Membangun Bisnis Digital dari Menulis" yang bakal diterbitkan Elex Media Komputindo. Tulisan-tulisan senada bisa dilihat di facebook writerpreneurindonesia, blog Writerpreneur Indonesia dan twitter @writerpreneur_i

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Penulis itu Harus Jadi Pencuri. Ini Alasannya

8 Juli 2016   07:28 Diperbarui: 8 Juli 2016   08:57 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masing-masing penulis punya gaya tersendiri, terutama ketika menulis. Pengarang Po Bronson bisa menulis dengan enak ketika melakukannya di kamar kecil. Novelis terkenal Hemingway terkadang suka menulis sambil berdiri. Penulis Vikram Seth suka bolak-balik Amerika-India supaya  terkena jet leg. Karena saat mengalami disorientasi karena jet leg, justru kreativitasnya meningkat. Penulis Seth Godin suka mendengarkan lagu jazz ketika sedang menulis, dan banyak lagi.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda biasa terinspirasi jika berada di kamar kecil? Jika iya, Anda perlu melakukan penyesuaian, seperti menyiapkan perangkat tulis di kamar mandi jika memungkinkan, misalnya.

Saya pernah meniru teknik Seth Godin, yakni mendengar lagu ketika menulis. Karena tak punya koleksi lagu jazz dan tak suka dangdut (saya hanya suka menonton, itupun jika penyanyinya cewek yang bergoyang seksi, hehehe), saya mencoba mendengar Kla, band favorit saya sejak remaja. Namun mendengar lagu Kla yang romantis membuat saya mengantuk. Saya kemudian mencoba lagu rock. Dan berhasil.

Jadi jika saya ingin menulis, terutama di pagi hari ketika masih mengantuk, raungan Metallica, Deep Purple, Guns n Roses atau Bon Jovi bisa membuat saya bersemangat. Tentu, supaya tidak membuat heboh seisi rumah dan tetangga, saya menggunakan earphone.

Jadi jika kreativitas menulis Anda muncul jika mendengar lagu, cobalah memutar lagu ketika sedang mengetik. Jika Anda hanya bisa menulis ketika situasi sedang sepi, menulislah ketika sedang sepi. Jika bisa menulis lancar jika ditemani kopi pahit, mengetiklah sambil minum kopi (tentu dengan kehati-hatian tingkat tinggi supaya laptop tidak ikutan minum kopi. Bisa gawat jika kopinya tumpah).

Apakah Anda suka menulis setiap hari atau hanya bisa di akhir pekan? Apakah Anda akan lebih kreatif jika menulis spontan, sekalipun harus melalui ribuan kali editing? Itu juga tak masalah.

Anda bisa mengamati bagaimana penulis, blogger dan pengarang lain menemukan gaya yang sesuai. Anda bisa mencuri gaya mereka untuk diaplikasikan. Anda juga bisa memodifikasi dan menyesuaikan dengan gaya Anda. Apapun yang Anda pilih, itu tidak menjadi masalah, sepanjang hal itu bisa membuat Anda lebih kreatif.

Anda bisa dan harus mencuri gaya dan ide penulis lain. Namun, sekali lagi, jangan pernah mencuri mentah-mentah hasil tulisan orang lain dan mengaku-ngaku sebagai karya Anda.

Jika itu yang Anda lakukan, mencuri karya tulisan orang lain dan mengklaim sebagai milik sendiri, Anda melakukan pelanggaran yang sangat berat. Dan Anda tak akan pernah menjadi blogger,pebisnis digital dan writerpreneurjika mencuri hasil tulisan orang lain!!  

Jadi, sudah siapkah Anda menjadi pencuri?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun