Mohon tunggu...
Writerpreneur Indonesia
Writerpreneur Indonesia Mohon Tunggu... -

Akun 'kloningan' ini dibuat sehubungan dengan proyek pembuatan buku berjudul (sementara) "Writerpreneur, Membangun Bisnis Digital dari Menulis" yang bakal diterbitkan Elex Media Komputindo. Tulisan-tulisan senada bisa dilihat di facebook writerpreneurindonesia, blog Writerpreneur Indonesia dan twitter @writerpreneur_i

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menjadi Writerpreneur, 6 Hal yang Perlu Anda Siapkan

24 Juni 2016   10:28 Diperbarui: 5 Juli 2016   09:02 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (writerpreneur.co.uk)

SAMA halnya dengan beragam jenis usaha lain di muka bumi, membangun bisnis dari menulis memerlukan beberapa persyaratan mendasar yang mutlak dan harus ada. Apa saja itu?

1. Kemampuan membaca dan menulis

Yup. Jika ingin berkecimpung di dunia yang berhubungan dengan  menulis, syarat utama tentu Anda harus bisa membaca  dan  menulis. Untunglah, saat ini di Indonesia, sebagian  besar  masyarakat, terutama mereka yang tergolong produktif, sudah  melek huruf,  bisa membaca dan menulis. Kemampuan membaca dan menuils sudah diajarkan sejak anak berusia 5 – 6 tahun. Bahkan  banyak generasi muda saat ini yang bisa membaca dan  memahami beragam bahasa.

Karena sudah diajarkan sejak kanak-kanak, pada hakekatnya semua orang bisa menulis. Dan semua bisa menjadi penulis. Setidaknya  teorinya begitu. Realitanya, tak semua orang dianugerahi talenta untuk menjadi penulis yang  handal. Namun, dengan giat berlatih dan berlatih, seorang yang kemampuan menulisnya pas-pasan pada akhirnya bisa menjadi penulis yang lumayan.

Dalam menulis, pemahaman tata bahasa mendasar itu penting. Juga kemampuan merangkai kata demi kata menjadi kalimat. Pemahaman tata bahasa bisa dipelajari. Sementara kemampuan merangkai kata itu bisa dilatih.

2. Laptop

Untuk menjadi writerpreneur, Anda harus punya laptop. Dua puluh tahun lalu, laptop masih tergolong barang langka. Sepuluh tahun  lalu, laptop masih tergolong barang  mewah. Kini, laptop beraneka merek dan tipe bisa didapat dengan harga jutaan rupiah. Jika tak bisa membeli tunai, Anda dapat membeli secara mengangsur.

Kenapa harus laptop? Karena lebih praktis. Dengan laptop, Anda bisa menulis di mana saja. Di café, di pesawat, di rumah, di kantor, di kampus, di mana saja. Kemudahan ini tak akan didapat jika Anda menggunakan komputer tipe PC.

Bagaimana dengan tablet? Tablet juga bisa, sekalipun penggunaannya tidak senyaman laptop, karena rata-rata ukuran tablet lebih kecil. Jika ‘terpaksa’, Anda bisa menggunakan  laptop yang layarnya bisa dipisah dan menjadi tablet. Ada beberapa produsen laptop yang menyediakan yang seperti ini, dengan harga yang bervariasi.

Jika karena alasan keuangan Anda belum bisa membeli laptop atau tablet, maka ponsel pintar atau smartphone bisa dijadikan alternatif. Memang, menulis di ponsel berbeda dengan  laptop, tapi jika terpaksa dan tak ada pilihan lain, itu bisa dilakukan. Tentu, idealnya adalah kelak Anda menulis menggunakan laptop.

3. Word processor

Word Processor diperlukan sebagai wahana untuk menulis. Rata-rata laptop yang dijual saat ini sudah dilengkapi Windows milik Microsoft, dan dalam Windows ada yang disebut Microsoft Word. Sejauh ini, Word merupakan word processor terbaik, dengan beragam fasilitas dan sangat mudah digunakan.

Jika karena alasan tertentu di laptop tak ada Word, Anda bisa mengunduh word processor gratisan yang bertebaran di internet. Salah satu yang dianjurkan adalah  Open Office. Sekilas tampilannya mirip Word. Penggunaannya juga tidak berbeda jauh dengan Word.

4. Koneksi internet

Writerpremeur bisa dilakoni di dunia nyata atau maya, atau kombinasi keduanya. Jika ingin berkecimpung di dunia maya, maka koneksi internet merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Untunglah, saat ini koneksi internet relatif mudah ditemukan. Banyak provider telepon seluler yang menawarkn paket internet dengan kapasitas beragam dengan harga bervariasi.

Untuk memilih provider mana yang cocok, ada baiknya Anda mencoba beberapa paket yang ditawarkan, dan bandingkan  hasilnya. Bagaimana kecepatannya? Apakah koneksi tetap stabil jika terjadi hujan deras? Apakah koneksi tetap ada jika listrik padam? Apakah  koneksinya tetap bagus sepanjang hari, atau hanya kencang di jam-jam tertentu?

Untuk jaga-jaga, sebaiknya Anda mengunakan dua provider. Jadi jika salah satunya bermasalah, Anda bisa menggunakan yang satunya lagi.

Sebagai pelengkap koneksi internet tentu Anda harus punya modem. Saat ini harga modem relatif terjangkau, dengan berbagai tipe dan merek.

5. Kantor

Berbisnis itu harus punya kantor. Jika bisnis menulis Anda lebih banyak di ranah digital, maka ‘kantor’ Anda bisa berupa alamat email, website/blog  dan akun social media. Jadi, sangat penting bagi Anda untuk punya alamat email. Ada beberapa layanan email gratis dengan fasilitas mewah yang bertebaran di dunia maya. Yang paling populer adalah Gmail milik Google dan Yahoo Mail milik Yahoo.

Untuk efisiensi, ada baiknya Anda menggunakan Gmail. Karena Google menggunakan  metode ‘satu akun untuk semua’, maka akun Gmail Anda otomatis bisa digunakan pada layanan lain, misalnya blogger.com, jika Anda ingin membuat blog.

Sebagai ‘kantor’, alamat email merupakan wahana komunikasi antara klien atau calon klien dengan Anda. Jadi pantau email secara berkala dan segera memberi respon jika ada yang bertanya terkait usaha menulis yang Anda lakukan..

Email juga diperlukan jika Anda ingin membuat akun media social seperti Facebook atau Twitter.

Jika usaha bisnis menulis sudah mulai berkembang, ada baiknya Anda mempertimbangkan memiliki kantor di dunia nyata. Untuk tahap awal, Anda bisa menggunakan  rumah tempat tinggal sebagai alamat kantor. Jika punya kelebihan rejeki, Anda bisa menyewa (atau membeli) ruko untuk dijadikan kantor.

6. Kesiapan mental

Jika ingin menjadi writerpreneur, Anda harus menyiapkan mental Anda menjadi pebisnis, atau pengusaha. Lakoni kegiatan menulis layaknya bisnis lain.

Jadi, jalani dengan serius. Dengan tekun. Dan pantang menyerah.

Sebagai writerpreneur, Anda harus berperang dengan rasa malas, rasa bosan, tak punya mood, dan hal negatif lain yang bakal muncul setiap hari.

Berbisnis dengan menulis itu ibarat lari marathon, dan bukan lari 100 meter. Artinya dibutuhkan stamina yang panjang dan keuletan. <>

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun