Mohon tunggu...
wrdinaaa 07
wrdinaaa 07 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka membaca buku, terutama novel fiksi dan buku tentang pengembangan diri. Hobi ini memberi saya kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai dunia dan memperluas wawasan. Saya orang yang cukup terbuka dan mudah bergaul. Saya senang berinteraksi dengan orang baru dan belajar dari pengalaman mereka ada banyak konten yang saya sukai seperti Berita dan Analisis Global, Dokumenter dan Film, Podcast dan Webinar, dan Buku dan Artikel Akademik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konflik dan Keamanan Internasional

28 November 2024   11:28 Diperbarui: 28 November 2024   11:48 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konflik dan Keamanan Internasional

Konflik dan keamanan internasional merupakan dua konsep yang saling terkait erat dalam studi hubungan internasional. Konflik internasional merujuk pada pertentangan atau perselisihan yang terjadi antara dua negara atau lebih, yang dapat melibatkan berbagai faktor seperti perebutan wilayah, perbedaan ideologi, atau persaingan ekonomi. Sementara keamanan internasional mengacu pada upaya kolektif untuk menjaga stabilitas dan mencegah perang atau konflik berskala besar di antara negara-negara.

Konsep dan Teori
Konflik internasional itu bisa terjadi ketika negara-negara atau kelompok besar lainnya saling bertentangan atau berhadapan karena masalah tertentu. Ini bisa berupa perang, ketegangan politik, atau bahkan perbedaan ideologi yang mempengaruhi hubungan antarnegara.

Teori-teori mengenai berbagai penyebab konflik

Teori Realisme  Menurut teori ini, konflik hampir selalu ada karena negara selalu berusaha menjaga kekuatan dan kepentingannya. Negara akan bertindak sendiri untuk melindungi diri mereka dan tidak terlalu peduli dengan negara lain. Jadi, dalam pandangan realis, konflik itu normal.

Teori Liberalisme. Berbeda dengan realisme, teori ini percaya bahwa negara-negara bisa bekerja sama untuk mencegah konflik. Misalnya, melalui organisasi internasional seperti PBB atau perjanjian-perjanjian internasional, negara bisa mengurangi ketegangan dan menghindari perang.

Teori Konstruktivisme. Konstruktivisme melihat konflik dari sisi identitas dan persepsi. Negara-negara bisa berkonflik karena cara mereka melihat diri sendiri dan negara lain berbeda. Konflik sering kali bukan hanya soal kekuatan atau kepentingan, tapi juga soal bagaimana negara itu melihat dunia.

Teori Marxisme. Menurut teori ini, konflik internasional muncul karena ketimpangan ekonomi. Negara-negara kaya mengeksploitasi negara-negara miskin, dan ketidakadilan ekonomi ini sering jadi penyebab ketegangan internasional.

Teori Keamanan Manusia (Human Security). Teori ini mengembangkan konsep keamanan yang lebih luas dengan tidak hanya fokus pada ancaman militer, tetapi juga ancaman terhadap kehidupan manusia yang lebih bersifat sosial, ekonomi, dan ekologis, seperti kemiskinan, penyakit, dan pelanggaran hak asasi manusia.

Penyebab konflik internasional bisa berbagai hal, seperti:

Perbedaan kepentingan:  Setiap negara pasti punya kepentingan masing-masing, baik itu ekonomi, politik,atau wilayah, yang bisa bentrok satu sama lain.

Sumber daya: Negara-negara sering bersaing untuk mendapatkan sumber daya alam yang penting, seperti minyak, air, atau wilayah strategis.
Ideologi atau agama: Konflik juga bisa muncul karena perbedaan ideologi (seperti demokrasi vs otoritarianisme) atau agama yang mempengaruhi cara pandang antarnegara.

Etnis dan nasionalisme: Ketegangan internal, seperti masalah etnis atau keinginan untuk merdeka, kadang-kadang bisa meledak menjadi konflik internasional.

Ancaman terhadap Keamanan Internasional

Ancaman terhadap keamanan internasional bisa datang dari berbagai macam hal, nggak Cuma perang, tapi juga masalah lain yang bisa mempengaruhi  stabilitas dunia. Berikut beberapa ancaman utama yang perlu diwaspadai:

Perang dan konflik Bersenjata: Perang antarnegara atau perang saudara disuatu negara bisa memicu ketegangan internasional.Misalnya, konflik seperti yang terjadi di ukraina atau perang-perang lainnya di timur tengah bisa menyeret negara-negara lain dan memperburuk situasi global.

Terorisme: Kelompok-kelompok teroris yang bergerak lintas negara, seperti ISIS atau al-Qdeda, jadi ancaman serius. Serangan teroris bisa menyebar ke berbagai negara, menyebabkan kerusakan besar, dan menimbulkan ketakutan yang bisa mempengaruhi stabilitas global.

Penyebaran senjata nuklir: Penyebaran senjata nuklir atau teknologi nuklir ke negara-negara yang belum memilikinya bisa meningkatkan ketegangan internasional. Jika negara-negara ini mengambangkan senjata nuklir, bisa jadi ancaman besar yang meningkatkan risiko perag nuklir.

Serangan siber (cybersecurity): Serangan siber atau hacking semakin jadi ancaman besar. Negara-negara bisa di serang melalui dunia maya, merusk infrastruktur penting atau mencuri data sensitif. Ini bisa mengganggu ekonomi atau politik negara dan memicu ketegangan antara negara yang terlibat.

Senjata kimia dan biologi: Senjata kimia dan biologi bisa jadi ancaman serius. Kalau senjata ini digunakan dalam konflik, bisa menimbulkan bencana besar, bukan hanya bagi negara yang di serang, tapi juga bagi seluruh dunia. Penyebarannya bisa memperburuk ketegangan internasional.

Upaya Menjaga Keamanan Internasional

Menjaga keamanan internasional itu nggak gampang, karena ancamannya datang dari berbagai arah. Tapi ada banyak cara yang dilakukan negara-negara dan organisasi internasional untuk menciptakan dunia yang lebih aman dan mencegah konflik besar.  Berikut beberapa upaya yang sedang dilakukan:

Diplomasi dan kerja sama antarnegara: Diplomasi itu intinya komunikasi antarnegara untuk menyelesaikan masalah tanpa harus berperang. Misalnya, ada perjanjian perdamaian atau perjanjian senjata untuk mengurangi ketengangan.

Peran PBB: PBB punya misi utama untuk menjaga perdamaian dunia. Melalui dewan keamanan, PBB bisa mengirim pasukan perdamaian ke negara yang sedang konflik atau memberikan sanksi terhadap negara yang melanggar hukum internasional.

Perjanjian Tentang Senjata Nuklir: Untuk mencegah perang nuklir, ada banyak perjanjian antar negara yang membatasi penggunaan atau pengembangan senjata nuklir. Salah satunya adalah perjanjian non-proliterasi nuklir (NTT) yang mencegah negara-negara yang belum punya senjata nuklir untuk mengembangkannya.

Secara keseluruhan, konflik dan keamanan internasional selalu dipengaruhi oleh interaksi antara berbagai aktor dan kekuatan dalam sistem internasional. Memahami berbagai teori ini membantu kita dalam merumuskan kebijakan luar negeri dan strategi keamanan global yang lebih efektif. Dan Secara umum, konflik dan keamanan internasional selalu bergantung pada hubungan antara berbagai negara. Teori-teori yang ada membantu kita memahami dinamika global ini dan mencari solusi agar dunia bisa lebih damai dan aman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun