Mohon tunggu...
Wahidah R Bulan
Wahidah R Bulan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen UPN Veteran Jakarta

Mengembangkan demokrasi di aras lokal, itu yang menjadi interest saya. Sederhana saja, ingin berkontribusi agar masyarakat memiliki wibawa ketika berhadapan dengan KEKUASAAN!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pagu Indikatif Kelurahan di Kota Depok: Tiap Kelurahan Dapat 300 Juta!

31 Maret 2010   05:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:05 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhinrya usulan yang selama ini diperjuangkan oleh NGO di Kota Depok, Jawa Bara, agar Pemkot mau berbagi kewenangan dan anggaran dengan kelurahan, diakomodir melalui kebijakan Pagu Indikatif Kelurahan. Tiap Kelurahan mulai tahun ini akan mendapat alokasi dana 300 juta dari APBD untuk mengakomodir usulan musrenbang kelurahan, terutama untuk program yang cakupan (skup) kelurahan.

Dari penjelasan Bappeda, usulan program kelurahan (yang diajukan waktu musrenbang), nantinya akan dipilah dulu mana yang jadi program OPD (karena cakupan kerjanya lebih pas untuk OPD dan karenanya didanai OPD), dan mana yang dinilai merupakan program kelurahan (skup kelurahan). Program Kelurahan inilah yang nantinya akan didanai dengan pagu indikatif kelurahan.

Usulan program (skup) kelurahan tersebut sebelumnya akan diverifikasi dulu oleh OPD, utamanya terkait dengan usulan anggarannya, apakah sesuai atau kurang. Juga akan ditentukan siapa yang layak melaksanakan: swakelola masyarakat atau OPD. karena itu,berbeda dengan ALokasi Dana Desa (ADD) yang anggarannya langsung masuk kas kelurahan/Desa, Pagu indikatif yang dikelola masyarakat nominalnya sangat tergantung pada hasil verifikasi.

Secara umum disain kebijakan pagu indikatif ini kalau boleh saya nilai, memang belum matang benar. terutama untuk memastikan proses berlangsung partisipatif dan melibatkan masyarakat luas (Setidak-tidaknya melibatkan berbagai komponen masyarakat yang ada di Kelurahan tersebut dan tidak sekedar menjadi banca'an para elit kelurahan), serta terkait dengan mekanisme pengawasan. Karena hal itu maka peran kontrol dari temen-temen masyarakat sipil dan media, menjadi penting adanya. Bukan apa-apa. Kebijakan yang tidak dirancang secara baik, dilapangan sering kali lebih banyak menimbulkan ekses negatif ketimbang membawa manfaat.

Jadi, tak berlebihan ya kalau saya mengajak anda semua, YOK SAMA-SAMA KITA AWASSI PELAKSANAANNYA!!!



Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun