Mohon tunggu...
Wahyu Putri P
Wahyu Putri P Mohon Tunggu... -

Mahasisa Kimia Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Indonesia Penyumbang Energi Panas Bumi Terbesar Dunia

19 Agustus 2017   11:09 Diperbarui: 19 Agustus 2017   12:08 3249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teknologi pembangkit listrik terbarukan terus berkembang dan sumber-sumber energi baru mulai dieksplorasi. Salah satu pemanfaatan energi terbarukan yang kini sedang banyak dilakukan adalah dari sektor panas bumi lewat pembangkit listrik tenaga panas bumi. Di dunia, setidaknya sampai saat ini telah dilakukan produksi listrik berbasis panas bumi sebesar 12,8 Gigawatt. Angka ini diharapkan akan bisa meningkat menjadi 14,5--17,6 Gigawatt di tahun 2020. Menariknya, Indonesia ternyata menjadi salah satu penyumbang energi panas bumi terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Filipina.        

Dengan potensi energi panas bumi mencapai 28.000 Megawatt, Indonesia diperkirakan akan mengalahkan kedua negara tersebut dan menduduki peringkat pertama penyumbang energi panas bumi terbesar di dunia di masa yang akan datang. Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM mengatakan, hal itu bisa terjadi karena pertumbuhan pembangkit panas bumi yang beroperasi (Commercial Operating Date/COD) di Indonesia semakin tinggi. Hingga saat ini kapasitas terpasang PLTP di Indonesia sebesar 1.643 Megawatt dan hingga tahun 2021 kapasitasnya akan meningkat signifikan 116 persen menjadi 3.559 Megawatt.  
Sedangkan perkembangan kapasitas PLTP di Amerika Serikat  stagnan yaitu 3.450 Megawatt. Selain Amerika Serikat, kapasitas produsen listrik dari Filipina, yang merupakan negara produsen terbesar ke-dua listrik panas bumi di dunia, diperkirakan mengalami penurunan dari angka saat ini 1.870 Megawatt.    
Pertumbuhan kapasitas pembangkit tertinggi akan terdapat di tahun 2020, di mana akan dipasang pembangkit sebesar 866 Megawatt. Menurut Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2016 hingga 2025, proporsi penyediaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi sebesar 40 persen dari pembangkit Energi Baru Terbarukan sebesar 7.422 Megawatt di tahun 2025.

Indonesia terletak di salah satu kerangka tektonik yang paling aktif di dunia, terletak diantara perbatasan Indo-Australia, Pasifik, Filipina dan lempeng tektonik Eurasia. Posisi strategis tesebut menjadikan Indonesia sebagai negara paling kaya dengan energi panas bumi dengan total potensi sebesar 29 Gigawatt (Badan Geologi Kementerian ESDM, 2011). Data dari kementerian ESDM menunujukkan bahwa potensi 40% panas bumi berada di Indonesia dan hanya 4% atau sekitar 118 Megawatt saja yang telah dimanfaatkan di Indonesia. Daerah panas bumi yang sudah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik baru 7 dari 256 lokasi. Beberapa kendala yang dihadapi dalam pengembangan energi panas bumi yaitu sumber daya manusia, koordinasi lintas sektor yang kurang baik, dan hal-hal teknis, seperti akurasi data, proses tender, pelibatan masyarakat dalam proses pembangunan, negosiasi harga, perijinan, dan lainnya.

Menurut Undang-Undang No. 27 Tahun 2003, panas bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan. Energi panas bumi merupakan energi yang diekstraksi dari panas yang tersimpan di dalam bumi. Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang terjadi sejak planet ini diciptakan. Panas ini juga berasal dari panas matahari yang diserap oleh permukaan bumi. Energi ini telah dipergunakan untuk memanaskan (ruangan ketika musim dingin, atau air) sejak peradaban Romawi, namun sekarang lebih populer untuk menghasilkan energi listrik. Energi panas bumi cukup ekonomis dan ramah lingkungan, namun terbatas hanya pada dekat area perbatasan lapisan tektonik. Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat permukaan (Meilani dan Wuryandari, 2010).

Beberapa keunggulan dari energi panas bumi adalah:

  • Limbah yang dihasilkan hanya berupa air yang tidak merusak atsmosfer dan lingkungan. Limbah buangan air pembangkit panas bumi akan diinjeksikan jauh kedalam lapisan tanah dan tidak akan mempengaruhi persediaan air tanah. Emisi CO2 nya pun hanya berkisar di angka 20 g/MWh, jauh lebih rendah bahkan kurang dari setengah emisi yang dihasilkan oleh gas alam, minyak bumi, diesel ataupun batubara.
  • Energi panas bumi mampu memproduksi secara terus menerus selam 24 jam, sehingga tidak membutuhkan tempat penyimpanan energi. Tingkat ketersediaan juga sangat tinggi yaitu diatas 95%.
  • Panas bumi yang terkandung di dalam perut bumi merupakan bentuk energi hasil rekayasa alam ssehingga tidak diperlukan variasi rekayasa buatan untuk menggali potensi tersebut. Investasi yang diperlukan pun jauh lebih murah jika dibandingkan dengan Negara lain. Dengan kisaaran investasi yang sama, energi yang dihasiilkan oleh panas bumi Indonesia 10 kali lebih besar jika dibandingkan dengan panas bumi dari Negara lain.

Berikut merupakan beberapa PLTP yang telah berhasil dibangun di Indonesia, antara lain :

PLTP Wayang Windu dengan kapasitas 225 Megawatt

PLTP ini terletak di 40 kilometer di sebelah selatan Bandung. Pembangkit ini dioperasikan oleh Star Energy Geotermal Limited yang memiliki dua unit. Unit tersebut pertama dibangun pada tahun 1999 dan tahun 2009. Unit pertama yang dibangun pada masanya merupakan turbin geotermal terbesar di dunia. Dilokasi Wayang Windu pula, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan pembangunan PLTP skala kecil yang digunakan untuk penelitian. PLTP ini mampu menghasilkan listrik sebesar 100kW.

PLTP Darajat dengan kapasitas 260 Megawatt

PLTP Darajat terletak di Pasirwangi, Garut dan memiliki tiga pembangkit untuk melayani kebutuhan Jawa dan Bali. Pembangkit ini dioperasikan oleh Darajat GPP Amoseas Indonesia.

PLTP Sarulla dengan kapasitas 1.000 Megawatt

PLTP Sarulla terletak di Tapanuli Utara, Sumatera Utara. PLTP Sarulla akan menjadi pembangkit geothermal terbesar di dunia. Sebab, PLTP Sarulla ini memiliki potensi panas bumi hingga lebih dari 1.000 Megawatt. PLTP Sarulla Unit I berkapasitas 110 Megawatt sudah resmi beroperasi. Nantinya, PLTP Sarulla Unit II dan Unit III akan beroperasi di September 2017 dan Mei 2018.

Dengan potensi yang begitu besar dan pengembangan PLTP yang cukup signifikan, beberapa tahun lagi Indonesia akan menjadi penyumbang energi panas bumi terbesar di dunia. Dengan kapasitas PLTP yang sangat besar diharapkan rasio elektrifikasi di Indonesia mencapai 100 %.

https://pranotoningtyas.wordpress.com/2017/08/19/indonesia-penyumbang-energi-panas-bumi-terbesar-dunia/ 

www.esdm.go.id 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun