Selepas sekolah menengah umum Esti mendapat beasiswa untuk masuk fakultas kedokteran sebuah universitas negeri ternama tanpa membayar biaya sepeserpun. Banyak pihak mempertanyakan metode pengajaran kepada orang tua Esti, orang tua Esti tidak banyak menjawab, karena memang tidak mengerti metode tersebut, dengan santai keduanya selalu mengatakan "kami hanya menjaga impian sang anak dalam bercita-cita".
"Esti, kamu itu sudah jadi mahasiswi kedokteran, kamu itu calon dokter, masa liburan semester begini kamu pakai untuk membantu ayah dan ibu jualan,' memang kamu tidak ingin praktek mencari pengalaman atau apa itu, magang di Puskesmas..?"
Dengan tersenyum Esti menjawab pertanyaan ayahnya, "ayah, Kuliah itu ada masanya praktek kerja lapangan atau di sebut PKL, dan kuliah kerja nyata, tapi itu nanti, tidak sekarang, sekarang Esti membantu mencuci gelas dahulu, Itu lihat pelanggan es kita sudah mengantri, Ayo sekarang ayah ikut bantu".
Cap cus ya Esti (kan ayah tidak tahu).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H