Si burung Biru, siapa engga kenal taksi ini,? pasti lo, gw and semua pernah naik, dari dulu gw dan keluarga selalu naik ini taksi, pertimbangan pertama karena pelayanan yang bagus dan safety. pertimbangan kedua, bokap gw pernah ketinggalan stick golf dan di kembalikan dengan utuh, ini gw sebut sebuah prestasi bagus, gw sendiri pernah ketinggalan tas berikut isi.(lepi, dompet dan lainya,) sewaktu gw mau ke bogor,
tapi ketika uber and gojek muncul, keluarga gw coba-coba pakai jasa mereka, sekali gw ke kampus pake gojek, dan lama-lama ketagihan.begitu juga dengan bokap and nyokap gw,bokap juga ketagihan,katanya cepet, nikmat dan efisien,gw engga tau nikmatnya di mana, kalau cepet dan efisien gw setuju, gw berharap kenikmatan itu cuma bokap yang merasakan.(ampun dah)
Gojek,
Cepet dan Murah, ini gw alami sendiri, bukan katanya, cepetnya karena dia bisa lewat gang-gang kecil dan juga bisa lewat di sela mobil, lo bisa bayangin kan, jakarta di pagi hari, berdasar hitungan lap tercepat gw, jarak dari Pondok indah ke grogol itu 40 menit, atau tepatnya gw pernah catet 40:30:09. Teng dari depan rumah. sedang gw naik mobil, lap tercepat 1 jam 20 menit. dan lap terlama 2 jam, lo bisa bayangin kan kalau gw di anter naik Mobil,apalagi naik taksi konvesional, berapa gw harus bayar. Gojek juga Murah, gw ga sebut biaya, tar di kita promosi.
Uber,
Gw sebut uber Murah, kalau kecepatan jauh sama gojek, tergantung lokasi jalan juga, kalau semisal dari Pondok Indak ke bandara, lebih cepet naik uber, kalau gojek kelamaan, karena uber lewat tol.kalau antar dalam kota, atau ga lewat tol, tetep cepetan gojek, kalau bandingin sama taksi konvesional, maka tarif uber jauh lebih Murah banget. gw ga sebut tarif, tar di kira promosi, yang pasti jauh banget bedanya.
Taksi konvesional belum siap menghadapi teknologi,dan (Tidak mau,) ini yang gw baca, atau gw analisa, padahal seharusnya mereka bisa mempelopori ini di indonesia, kalau mereka mau, lo tau semua kan, kalau si burung biru itu perusahaan gede, kenapa ga di coba dari dulu, menurut kolega gw mbak nudia, si burung biru jauh hari sudah mengetahui aplikasi ini, katanya mereka berfikir 'aplikasi ini tidak akan berjalan di indonesia," karena masyarakat juga belum siap menerima teknologi informasi." ternyata mereka salah besar, terbukti uber gojek dan lainya makin berkembang. apakah salah mereka (pengusaha) yang menampung aspirasi aplikasi ini,? ada kalimat sederhana,"lo dulu ga mau, sekarang lo nyesel deh.'
kalau menurut gw pribadi, alasan mereka yang dulu ga mau dengan mengatakan "masyarakat kita belum siap akan teknologi,'itu hanya sebuah jawaban yang aneh agar selesai diskusi, karena gw yakin sebenarnya mereka mau, tapi kan si burung itu berupa perusahaan perseoroan terbuka, yang udah terlanjur go public, juga udah terbiasa menanggguk untung yang besar, jadi mereka pikir dengan menggunakan aplikasi ini akan mengurangi laba, padahal, kalau mereka mau pakai ini aplikasi, Hemm,. Gw yakin tambah maju. karena ini berupa service yang akan berlangsung terus menerus, dan pasti akan menghasilkan laba yang besar juga.
untuk di ketahui saja, sejak ada uber dan gojek ataupun lainya, sorry,' supir dari si burung biru banyak yang risain, dan beralih mengemudi uber dan gojek,' ini fakta, gw sendiri dua kali nemuin ini di saat naik uber, dengan dua orang berbeda, mereka mengaku eks si burung biru,' gw tanya, kenapa mereka beralih ke uber,? mereka jawab dengan simple,'nambah penghasilan.! gw ga bisa ceritakan keluhan keluhan mengenai lainya, ga etis, yang pasti sejak mereka beralih menjadi supir uber atau gojek, mereka bisa ngasih keluarga lebih gede, gw sebut naiknya penghasilan sebesar 200%-300% dari penghasilan dia sebelumnya. suatu perkembangan yang baik kan, terlepas mereka bohong atau mengada ada gw ga tau, yang pasti gw percaya ucapan mereka,
Sebenarnya solusi yang tepat itu ikut menggunakan aplikasi itu,(joint venture) kenapa engga.? ini belum terlambat,bukan malah demo ga karuan kaya gitu,si burung sendiri udah ngasih keterangan persnya, "kami tidak menyuruh demo, bener banget kalian ga nyuruh demo, tapi kalian tau kan kalau mau ada demo, kenapa gw sebut tau, karena ijin demo udah di kantongi sehari sebelumnya. gw aja tau bakalan ada demo tanggal 22 maret, masa kalian ga tau, aneh,
Menurut gw demo itu sebuah blunder, karena masyarakat udah ngebaca strategi promosi yang di lempar. demo, rusuh,dan ngasih gratisan deh. ini udah kebaca banget, apa sih yang di dapat,? apa bisa mengembalikan masyarakat untuk langsung naik si burung lagi.? gw bilang susah, karena masyarakat juga realistis, contohnya gw, gw akan memilih yang lebih efisien dalam pengluaran keuangan, saat ini uber sama gojek yang murah, maka gw pilih dia, simple ga kira-kira.? tapi juga gw kasian kalau perusahaan sebesar itu harus kalah sama aplikasi. makanya win-win solutionya lo joint.
sekarang siapa korban akibat demo itu,? hemmmm,.." rakyat kecil prend,' rakyat kecil yang engga tau apa-apa, rakyat kecil yang pemikiranya gampang di provokasi dan di arahkan hanya demi selembar seratus ribuan.kenapa rakyat kecil mau,? karena mereka semua tidak berfikir efeknya, kalau mereka berfikir akibatnya, mereka namanya bukan rakyat kecil, so buat para bos-bos nih, urusin tuh para korban,tanggung jawab,apalagi ada tukang bajaj segala jadi tersangka. kan kasian. emosi sesaat, ga ngerti apa-apa, itulah rakyat kecil. gw baca ada 8 orang yang udah jadi tersangka,
dari 8 tersangka ini, 4 orang diproses di Polda Metro Jaya, 3 orang diproses di Polres Jakarta Utara dan 1 orang diproses di Polres Jakarta Barat. 3 orang di antaranya kelompok bajaj, dan 5 kelompok dari Go-Jek.menurut keterangan yang gw baca, sopir bajaj itu nyegat sopir taksi yang engga pada mau ikut demo, dan mereka semua akan di kenakan pasal Pasal 170 KUHP, Pasal 218 KUHP dan Pasal 63 ayat (1) UU No 38 Tahun 2004 tentang jalan.
Gw ketawa, bener gw ketawa, kenapa musti mereka terus yang menjadi korban ya,? bukanya mereka orang kecil, ya bener,. mereka cuma rakyat kecil yang mudah terhasut, terprovokasi dan gampang banget di manfaatkan, kenapa sih di setiap demo, entah itu demo memasak, demo mesin cuci, bahkan demo mahasiswa, selalu saja rakyat kecil yang jadi korban. sori kalau kita beda pendapat, gw sebut 8 orang itu korban, bukan pelaku kejahatan, jadi menurut gw ada dua korban di sini, korban pertama adalah rakyat umum yang ga ngerti apa-apa, dan terganggu dengan demo kemarin, dan yang kedua 8 orang yang terkena kasus hukum itu, terus kalau mereka yang 8 orang itu juga korban, pelakunya mana, lo semua tau kan, di Indonesia, pelaku intelektual mana pernah kena, sampai botak itu rambut, gw akan tetep ketawa, ini Indonesia gw, ya,. inilah Indonesia tanah air gw,
Gw semakin ketawa dengan apa yang terus di ributin, gw semakin ketawa dengan apa yang selalu di liatin sama petinggi negri, mana kabar perselingkuhan Freeport yang konon besar dan membuat heboh,? mana kabar kegaduhan-kegaduhan dari para petinggi yang selalu anti klimaks,? gw nih ketawa prend, kok nawacita jokowi sepertinya udah agak bergeser, (mudah-mudahan engga,) kita selama ini cuma di suguhin ribut terus, permasalahan terus, dan selalu buat artikel pembelaan menurut pendapat kita sendiri, terus mana klimaksnya,?
blok masela udah di putuskan, udah tinggal cari investor, ini ga mudah, tugas mentri cari tuh investor, lalu kenapa negara China sekarang berani menginjak-injak perairan kita,? mentri susy sampe marah, ini ada apa,? Kampanye Pilkada DKI masih jauh, perang syaraf udah berlangsung, ini apa,? isu-isu baru selalu menghiasi media, hingga buat gw ketawa terus, yang ono aja belum kelar udah ada lagi isu baru, ini juga apa,? media kita udah seneng banget saling mempertontonkan keunggulan berita yang memprovokasi. Media kita senengnya selalu memuat kabar yang belum pasti bener, ini apa,? ada apa sih prend,? ada yang tau ga,?
Lo semua pernah menyadari ga, jika terjadi apa-apa pada negri tercinta ini, pasti kita-kita juga yang repot dan susah, misal ada demo kecil atau besar, tetep aja kita,(rakyat kecil) yang susah, bukan petinggi, bukan konglomerat, mereka sih enak, tinggal kabur pergi, tinggal landas, lha kita, para tukang bajaj, kuli bangunan, buruh, pekerja lepas,dan semua rakyat kecil gimana.? apa mau pada ribut sendiri,? Kita mikir bareng-bareng yuk prend.
Kita tuh suka ga suka harus kawal pemerintahan saat ini, gw bilang suka ga suka, karena memang buktinya saat ini jokowi-jk yang berkuasa, nah kita kawal itu dengan memberikan kritik buat mereka berdua, kalau kita mengkritik bukan berarti kita engga suka sama jokowi, Justru karena gw sayang jokowi makanya gw kritik, lo tau ga kalau kritik itu bentuk suatu keperdulian.? misal lo kritik mentri perdagangan saat ini yang ga becus, semua pengenya impor, ini apa,? Kasih tau jokowi melalui artikel, lo kritik kementrian sosial, kementrian pendidikan, cari kelemahan dan kekurangan kebijakan mentri dari jokowi-jk, knapa kok bisa ada demo angkutan, kenapa bisa ricuh antara taksi konvesional sama mereka yang pakai aplikasi online, dalam hal ini mentri perhubungan sama menkominfo kerjanya ngapain aja.?
Lo kritik tuh para Dewan yang bisanya cuma ngeribetin, lo kritik kepala daerah masing-masing lo bertempat tinggal. kita manfaatkan kompasiana untuk hal ini prend.plis lah, sekali kali, artikel lo buat secara normative. Kalau lo cape sekali kali buat cerpen, atau puisi, dan humor. kan enak, jangan artikel bertikai terus, ayo kita kawal Nawacita prend,
Lo semua mau kelak nanti beban itu ada sama jokowi,? sedang di satu sisi jokowi udah mendelegasikan kepada para mentrinya, euforia jokowi-jk udah berakhir, saatnya kita kritik kabinet kerjanya.saatnya kita kritik para pembantunya jokowi-jk, kalau lo kritik mentri-mentrinya itu bukan berarti lo benci atau lo udah ga sayang lagi sama jokowi, Justru karena lo perhatian sama jokowi lo harus mengkritik. Paham ga prend.? nah maksud gw ayo kita promosiin yang layak di promosiin, dan ayo kita kritik kepada yang layak harus kita kritik. gw ga mau terjadi keburukan ekonomi pada negri Indonesia, gw ga mau Indonesia ribut terus. dan mudah-mudahan Lo semua juga mau Indonesia yang damai tentram dan sentosa. Kalau promosi yang keliru di liput terus, kan kasian pak jokowi, kenapa keliru,? Ya keliru lah, orang mentrinya yang begitu, jokowi yang di kaitin. Itu maksud gw, eh Udah ya,.' gitu aja, gw cape nulisnya prend.
Cap cus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H