Mohon tunggu...
Wowo Darmawan
Wowo Darmawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa sastra Indonesia di Universitas pamulang

Saya suka baca buku, suka backpacker dan suka ngobrol..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Stop Arogansi di Jalanan: Etika Berkendara untuk Nyawa

30 Juni 2024   17:25 Diperbarui: 30 Juni 2024   17:55 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Disiplin pengemudi dalam berkendara terus menjadi perhatian. Di Jakarta, kita melihat pengendara sepeda motor dan mobil setiap hari melanggar peraturan. Melawan arus, tidak memakai helm, menerobos lampu merah dan berbagai pelanggaran lainnya masih merupakan hal yang wajar. Tanpa etika berlalu lintas, pengemudi tidak akan peduli terhadap keselamatan orang lain lalu lintas di jalan raya menjadi kacau terutama pada jam berangkat dan pulang kerja sehingga mengakibatkan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.

Melanggar lalu lintas merupakan hal yang biasa terjadi, terutama di Ibu Kota Jakarta. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya toleransi antar pengendara. Di balik tindakan mereka adalah kurangnya pemahaman tentang etika berlalu lintas di jalan raya. Sepeda motor masih menjadi jenis kendaraan yang paling banyak digunakan oleh para pelanggar. Banyak orang yang belum memahami bahwa mengemudi juga membutuhkan etika.

Ada banyak etika dalam berkendara, itu tidak rumit. Seperti bersabar ketika jalan macet, memberi jalan kepada siapapun yang ingin menyeberang, tidak ugal-ugalan, ketika ingin merokok berhenti sejenak, memberi jalan kepada ambulans/ pemadam kebakaran dan memberi isyarat ketika hendak berbelok atau berhenti.

Etika yang baik terwujud ketika seseorang memiliki tingkat kesadaran yang tinggi, sehingga menjadikannya seorang pengemudi yang cerdas. Etiket berkendara atau berlalu lintas bukan hanya tanggung jawab pihak berwenang, tapi juga tanggung jawab kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun