Mohon tunggu...
Mardigu Wowiek Prasantyo
Mardigu Wowiek Prasantyo Mohon Tunggu... -

Pembisnis Diehard Enterpeuner, Amateur writer, Psychology antusias, Pakar mikroexpresi, Pengamat Intelegent, Pengamat Terorisme.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

“Mempelajari tentang Strategi Menjadi Miliuner Adalah Hal yang Mudah, Membuatnya Menjadi Kebiasaan Adalah Hal yang Sulit”

5 Februari 2016   14:54 Diperbarui: 5 Februari 2016   15:05 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Wah sukses kamu ya di bidang sales pembersih ruangan. Hebat..hebat..banyak komisinya pasti nih.

O ngak pak. Lah bapak ini kok ngak ada inget-inget nya sih. Khan bapak yang suruh saya buka usaha. Saya sekarang kecil-kecilan buka usaha seperti yang bapak sarankan. Dan alhmdulilah, mulai berbuah pak hasil jerih payah membangunnya.

Saya berkerut lagi. O iya..wah hebat kamu. Dan di kepala saya sekarang mikir. Saya nyaranin dia apa ya satu tahun yang lalu?. Asli saya “lenglengan”. Ke inget sedikit sedikit tapi puzzle nya tetap belum nyambung.

Percakapan berdua di ruang tamu itu dia tahu sekali kepala saya masih sepotong sepotong. Sehingga dia membawa saya ke posisi saya dia duduk dan katanya saya ceramahin dia. Dia mencontohkan posisi duduknya, dan dia menyontohkan gerakan saya ada apa yang saya lakukan di awal monolog saya tersebut.

Dalam hati, persis seperti teknik mengingat pada saat otak manusia mengalami “lost of memory”.

Dan seketika saya baru ingat karena teknik ini membuat saya terbawa ke masa dimana dia dulu di hadapan saya. aaah..baru inget saya sekarang sama pemuda kaku dan tukang nyerocos bicaranya. Good sales talk, good produk knowledge, tapi ngak awas sama lingkungan sekitar. Saya saat itu baru bangun dari tidur siang di hari minggu, persis seperti saat ini.

Otak saya belum jalan, masih loading.

Saya teringat dia menjelaskan produknya yang luar biasa, yaitu alat penyedot debu. Dia mendemokan. Sales yang baik memang begini, memaksa demo, sehingga begitu melihat kotoran yang di sedot pakai penyedot khusus dengan teknologi khusus, kita akan menyaksikan warna hitam kental di tambah tungau, kutu, jasad renik lainnya terambil.

Padahal ini tempat tidur yang baru saya pakai 6 bulan,kamar selalu di tutup AC, sprei, bed cover. Namun begitu diangkat sprei, disedot pakai alatnya, hitam bergabung dalam cairan. Dan benar setelah di demokan, malamnya saya pakai tidur, quality sleep saya lebih baik. Debu dan renik sudah musnah.

Dia penjual alat penyedot debu yang teknologinya 10x lebuh baik dari vacuum cleaner. Yang jadi masalah saya adalah harganya 24 juta!! Untuk sebuah alat yang di pakai 3 bulan sekali, 24 juta itu di otak saya berkata hal ini “insulting my intelegent” menghina intelektual otak saya (menurut saya loh).

Lalu saya bilang harga anda mahal. Saya tahu ini kualitas prime. Tapi mahal. Yang di jawab olehnya waktu itu, ini lagi promo pak, kalau harga normal 28. 8 juta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun