Beberapa menit setelah aku keluar dari salah satu mall di kota ini, terlihat beberapa orang sedang menyaksikan suatu kegiatan. Aku dekati dan kuikuti arah pandang mereka, dengan rasa penasaran sambil mempercepat langkah. Jauh dari dari tebakan, ternyata yang asyik mereka perhatikan adalah kegiatan para tukang bangunan yang sedang sibuk bekerja di sebuah apartemen kecil, walau malam sudahmenunjukkan hampir pukul delapan.
Tapi yang buat cukup menarik adalah ketika para tukang bangunan tersebut mengangkat bahan bangunan seperti batu kerikil dan bata kedalam apartemen dalam jumlah yang cukup banyak. Adalah dua versi yang mereka angkat, yang pertama mengangkat kerikil dengan menggunakan karung berukuran besar dan bata dengan gulungan kertas semen, panjangnya kira-kira satu setengah meter dengan tebal tiga baris bata. Semuanya itu diangkat sendiri tanpa bantuan walau hanya membantuk angkat ke pundak, dan semuanya bekerja sendiri.
Pemandangan itu mungkin nyata bagiku, apalagi keseringan melihat tukang bangunan yang hanya mengangkat bata dalam jumlah kecil, tidak seperti mereka yang kelihatannya lebih berat dari badannya sendiri.
Sungguh suatu pertanyaan dalam hati, “modernisasi sudah mengglobal dalam sektor manapun, namun kenapa masih mau menganggkat beban sedemikian berat dengan memundakknya?” apakah sebuah eksploitasi ataukah sang mandor yang terlalu irit untuk menggunakan mesin atau alat pembantu..?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H