Mohon tunggu...
Woro seto
Woro seto Mohon Tunggu... Jurnalis - menulis apa saja yang disuka

Konten kreator, Pengusaha kecil, suka nulis hal receh dan pengamat sosmed

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kamar Mandi Memang Banyak Setan, Anehnya Bisa Munculkan Ide Kreatif Secara Tiba-tiba

13 Maret 2020   16:42 Diperbarui: 13 Maret 2020   16:40 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu waktu masih SD, aku kerap kena omelan ibuku karena terlalu lama di kamar mandi. Seorang perempuan yang bersuara pas-pasan seperti saya ini menyempatkan waktu bernyanyi di kamar mandi. Entah kenapa, kamar mandi menjadi temapt karaoke yang begitu asyik. Seburuk apapun suaranya pasti terdengar lebih baik, syukur-syukur lebih merdu.

Karena kebiasaaanku itulah, Ibuku selalu ngomel. Saya sih maklum ya. Omelan Ibuku itu mungkin ada 2 faktor, pertama emosi  tak sabar antre mau mandi, kedua sudah taku kuat mendengar suaraku bernyanyi. maklum, kami keluarga yang hanya memiliki 1 kamar mandi di  belakang rumah. Tak seperti ibu kos yang punya kamar mandi dalam. hehehe

Setelah melihat kebiasaanku itu, Ibuku menasehati jika di kamar mandi tidak boleh melakukan banyak aktivitas.

"Kamar mandi kui akeh setan'e, ojo suwi-suwi," ujar Ibuku.

Semenjak tahu kamar mandi banyak setan, mandiku jadi super cepat waktu itu. 3 gayung, sabun di perut, ketiak, tangan dan muka, lalu guyur 3 gayung di badan dan muka. selesai. secepat kilat bak paket pengiriman paling mahal.

Namun, hari-hariku hampa waktu itu. Tidak ada aktivitas bernyanyi, tidak ada aktivitas joget-joget manja, maklum belum ada Tik Tok waktu itu. Bagiku segala sesuatu niat yang baik ya harus dilakukan, termasuk bernyanyi  di kamar mandi.

Akhirnya aku beranikan diri untuk memulai lagi kebiasaanku. Bernyanyi asyik di kamar mandi. Apalagi ketika buang air besar, duuh bisa lama banget. Entah kenapa jongkok dan mendengarkan air kran mengalir itu jadi sesuatu yang menenangkan. Setenang mendapatkan kabar do'i hari ini. Aku merasa, ketika aku bernyanyi suaraku mirip Sherina. Duuuh, gemes-gemes gimana gitu. Renyah banget suaranya.

Aku sangat merasakan energi postif ketika aku di kamar mandi. Aku mendapatkan banyak ide, misalnya membuat kerajinan tangan, ide menulis puisi untuk PR bahasa Indonesia dan ide-ide lainnya. Aku sangat senang sekali.

Kebiasaan itu hingga saat usiaku 27 tahun tetap aku lakukan. Aku merasa ide-ide out of the box itu muncul ketika di kamar mandi. Terlebih saat perut kita terasa mules, dan  proses ekskresi berhasil kita lakukan. broooot, uh lega sekali. di lanjutkan dengan proses menyiram termasuk membasahi kaki. Itu sangat menyenangkan.

Gini lho sob, jujur ya, aktivitas di kamar mandiku tak hanya dipakai untuk BAB atau mandi, tapi juga mencuci baju. Meski ada mesin cuci, tapi aku kerap memilih dan memilah baju apa saja yang harus aku cuci pakai tangan. Kuaflifikasinya berdasarkan tingkat kotor, jenis kain, ketebalan baju, hingga warna baju yang sekiranya luntur.

Saat aku mencuci baju, sengaja aku lama-lamain. Menikmati mengucek baju sambil memikirkan sesuatu yang aku suka, entah bikin sesuatu atau merencakan kegiatan yang asyik. Tapi entah mengapa ide tersebut tidak ada yang negatif, ide-ide yang muncul ketika berada di toilet selalu positif. Termasuk memikirkan kegiatan apa saja yang akan aku lakukan hari ini.

Ternyata kebiasaanku yang tidak sesuai sunnah rosul itu pernah diteliti oleh beberapa ahli. Alasan mengapa di kamar mandi bisa memuculkan ide kreatif. Leo Widrich (Co-founder dan COO pada Buffer) menegaskan bahwa perpaduan antara perasaan senang, rileks, dan distraksi ringan dapat mengusik ide kreatif dari alam bawah sadar otak.

Menurutnya, distraksi inilah yang dapat membantu kita melepaskan diri dari dunia luar. Beban yang selama ini dirasakan, juga menghilang. Akhirnya, kita bisa menempatkan diri kita sendiri untuk berpikir jernih dalam suasana lebih hening. Muncullah solusi dari permasalahan-permasalahan kita.

Bahkan Psikolog kognitif Scott Barry Kaufman mendukung adanya teori mandi. Studi yang dilakukannya pada tahun 2014 menyatakan, lingkungan kamar mandi sangat kondusif untuk ide-ide kreatif.

Lingkungan kamar mandi yang santai, soliter, dan tidak menghakimi memungkinkan kamu berpikir kreatif. Dengan itu, kamu bisa berpikir lebih liar dan bebas. Ini menyebabkan seseorang jadi lebih terbuka pada alam bawah sadar sekaligus imajinasi atau lamunan mereka.

Jadi diantara kalian siapa yang suka 'bertapa' di kamar mandi? kalau kita sama, yuk mutualan. hehehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun