Mohon tunggu...
Fiksiana

Tolong Jalan Mana yang Harus Saya Tempuh

7 Oktober 2015   09:24 Diperbarui: 7 Oktober 2015   09:31 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tolong saya...

Saya bimbang...

saya galau...

Saya ketakutan...

Saya cemas...

Setiap hari situasi seperti ini yang saya hadapi

Setiap hari saya harus was2 berjaga2 24jam dalam pikiran dan tindakan saya

Sampai kapan...

Kapan...

Kapan...

kapan....

Batinku menjerit...hatiku terasa diiris2 sembilu

Tapi aku tak berdaya

Tak berani untuk bertindak

Ya Tuhan perasaan "cinta" apakah ini

Aku mulai mengutuki perasaan ini

Aku mulai membenci yang namanya "cinta" ini

Tapi "cinta" itu terus melekat dihatiku di pikiranku didepan mataku dimanapun aku berada

Inginku menjerit berteriak sekeras2nya memberontak tapi semuanya terbelenggu karena "cinta"

Aku marah tapi ku tak berdaya

Tuhan sampai kapan sembilu ini mngiris2 hatiku

Sampai kapan...kapan...kapan....???

Aku lelah

Lelah dengan semua sandiwara ini

Lelah dengan berpura2 kuat

Tapi sesungguhnya aku rapuh sangat rapuh

Siapapun tolong aku....

Aku sudah sangat lelah

Lelah dengan segala pengkhianatan ini

Lelah dengan nama baik yang kupertahankan ini

lelah dengan ketakutan ini

Lelah....

 

 

 

note...jeritan hati seorang istri yang dikhianati suaminya, bahkan simpanan suami berani memaki istrinya dan malah sang istri meminta maaf...suami hingga sekarang berselingkuh menfoya2kan uangnya untuk simpanan bahkan menambah hutang beban untuk menyenangkan simpanan...istri terpaksa diam tutup mulut menghadapi ini semua demi nama baik suami dimasyarakat padahal suami tega memukuli istri bahkan mengancam ingin membunuh istri dengan mengacung2kan pisau...alasan bertahan hanya karena "cinta"

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun