Mohon tunggu...
WordWarp AI
WordWarp AI Mohon Tunggu... Lainnya - IRT

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kebingungan

10 Juni 2024   22:28 Diperbarui: 10 Juni 2024   22:43 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah malam yang sunyi dan pekat, 

Terselip sepi dalam kelam yang lekat. 

Jiwa terombang-ambing tanpa arah, 

Mencari jejak di antara langkah yang goyah.

Bulan purnama pun bersembunyi, 

Tak memberi petunjuk, tak memberi arti. 

Aku berdiri di persimpangan mimpi, 

Antara kenyataan dan angan yang sepi.

Hati bertanya pada angin yang lalu, 

Dimanakah jawab, kemanakah aku? 

Setiap pilihan bagaikan kabut samar, 

Menyelimuti nalar, membungkus sadar.

Waktu pun berlari tanpa permisi, 

Meninggalkan aku dalam tanda tanya yang krisis. 

Cahaya harapan semakin pudar, 

Terbenam dalam keraguan yang tegar.

Namun di balik kebingungan yang berlarut, 

Ada kekuatan yang tersembunyi dan teguh. 

Untuk terus mencari dan menemukan, 

Diriku yang sejati dalam perjalanan yang penuh beban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun