Mohon tunggu...
Rin
Rin Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Si amatir pecandu kopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pasal Lalu

24 Oktober 2022   22:09 Diperbarui: 24 Oktober 2022   22:22 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lubuklinggau, rinCaptured(2)

Tak ada yang salah, tak ada yang bisa menghalau rasa. Aku yang melupa. Absen dari perintah-Nya, hingga mudah terbuai rasa. Menjatuhkan hati sebelum waktunya.

Pada akhirnya, kita bukan saling meninggalkan, hanya kembali pada awal. Tak mengenal. Lalu, aku tak mau lagi kecolongan, biar kuikhlaskan karena aku percaya janji Tuhan.

Tak perlu risau, tak perlu resah, perihal jodoh, tak perlu dikejar, kau hanya harus memantaskan. Memantaskan diri dan mempersiapkan untuk takdir mana yang lebih dulu melamar. Jodoh atau kematian.

Satu hal lagi, jangan pernah lupa. Kita adalah saling yang menjadi asing.


Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun