Tak ada yang salah, tak ada yang bisa menghalau rasa. Aku yang melupa. Absen dari perintah-Nya, hingga mudah terbuai rasa. Menjatuhkan hati sebelum waktunya.
Pada akhirnya, kita bukan saling meninggalkan, hanya kembali pada awal. Tak mengenal. Lalu, aku tak mau lagi kecolongan, biar kuikhlaskan karena aku percaya janji Tuhan.
Tak perlu risau, tak perlu resah, perihal jodoh, tak perlu dikejar, kau hanya harus memantaskan. Memantaskan diri dan mempersiapkan untuk takdir mana yang lebih dulu melamar. Jodoh atau kematian.
Satu hal lagi, jangan pernah lupa. Kita adalah saling yang menjadi asing.
Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H