Mohon tunggu...
Mardigu Wowiek
Mardigu Wowiek Mohon Tunggu... -

Die Hard Enterpeuneur Amateur Writter Micro Expression Expert Psychology Enthusiasm Pengamat Intelijen dan Terorisme

Selanjutnya

Tutup

Money

"Bagi Permen"

21 Desember 2016   10:51 Diperbarui: 21 Desember 2016   11:21 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Banyak orang kaya di dunia ini, namun ternyata yang kaya dengan organsasi jauh lebih besar dan “sustain” ketimbang kaya tanpa organisasi. Misalnya seniman mereka bisa kaya, pematung, pemahat. Pelukis, penulis, pengarang lagu, arranger, script writer banyak hal yang secara individu bisa menjadi milyuiner bahkan multi milyuner.

 Atau misalnya lagi dengan korupsi, dengan memanfaatkan jabatan, dengan jualan barang haram seperti narkoba, human trafficking, macem-macem lagi juga bisa kaya. Namun dengan organisasi, dengan ada system maka kemakmuran akan lebih awet kepemilikannya.

 Hal ini sebenarnya ada di benak saya sejak siang hari. Melihat mereka yang sudah bersama saya yang tukang “menekan” dan sangat banyak maunya “demanding” ini. saya merasa sudah masanya saya memikirkan apa yang pantas mereka” dapatkan” lebih dari yang mereka harapkan. Saya pengen mereka “lama” sama saya.

 Jujur saya baru memulainya saat ini. di organisasi yang lama hal ini tidak jalan karena kepemilikan keluarga nya besar. Di sini, saat ini, tidak ada pertalian saudara sama sekali. 

 Benarlah bahwa seni tertinggi dalam membangun organisasi jangka panjang adalah pada kaderisasi, peremajaan dan “bagi permen”. Ini sebenarnya yang menjadi pemikiran saya dalam membangun organisasi kedua  saat ini.

 Sahabat semua tahu bahwa organisasi yang telah bersama saya lebih dari 25 tahun sudah tidak atas nama saya lagi, saya sudah lepas. Sudah saya jual di semester kedua tahun ini. memang saya dapat tunai, namun dana tersebut sudah keluar lagi untuk membangun baru lagi. Bersama sang mantan (perusahaan lama), sebenarnya sebuah hal yang saya sulit lupakan dan selalu saya kenang. Bagi saya PT Titis Sampurna adalah “glory from the pass”, kemenangan masa lalu. Sudah jadi mantan saat ini. sudah bukan milik saya lagi.  Tulisan ini mungkin terbaca mellow banget, tapi saya yakin suatu hari sahabat pasti akan merasakan dan memahami tulisan ini di saat itu.

 Sekarang saat nya pada kenyataan, membangun kerajaan kedua. Masih “infant”, perusahaan yang tertua berdiri tahun 2009, yang menjadi hodingnya saat ini. Dan saya sangat kepikiran agar bisa panjang, baik manajemennya, ataupun tingkat “happiness factor” dari SDM nya. 

 Ketika akan membuat rencana jangka panjang untuk kesejahteraan dan KPI staf terus di atas maka “bagi permen” dan “carrier path” harus tercipta sejak awal. Karena saya selalu berkata kepada para staf, selama perusahaan bisa menggapai impian kamu, bertahan di perusahaan itu.

 Kalau impian kamu tidak tercapai, tetapi bersama perusahaan kamu mendapatkan gajih besar, bertahan di sana. Kalau impian kira-kira sulit tercapai, gajih juga kecil, maka pastikan kamu mendapat “ilmu” di perusahaan tersbeut, bertahan sebentar.

 Jika impian sulit tercapai, gajih kecil, ilmu ternyata tidak dapat, lihat lagi..selama bisa mendapatkan “network” jaringan bisnis, bertahan sebentar di perusahaan tersebut.

 Lalu ternyata, impian sulit di dapat, gajih kecil, ilmu ngak dapat, jaringan network ngak dapat, tetapi Carrier path bagus, bisa lompat-lompat jabatan, bertahan di sana karena ada manfaat nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun