Cerita koplak bin kenthir dengan basic bahasa Jawa halus ini adalah kisah nyata yang saya alami sendiri pada saat saya berlebaran di Jawa.Saya adalah seorang jawa tulen karena kedua orang tua saya suku jawa serta lahirpun saya di pulau jawa tetapi saya dibesarkan diperantaua tepatnya di KALTIM jadi saya lebih terbiasa berkomunikasi menggunakan bahasa kutai ataupun bahasa banjar bukan bahasa suku saya sendiri yaitu bahasa jawa apalagi bahasa jawa yang halus
Suatu yang wajar bila setiap lebaran bersilaturahmi saling mengunjungi sanak saudara maupun para tetangga,nah ini yang membuat saya jadi heran sekaligus saya jadi bahan tertawaan orang sekampung karena saya tidak mengerti bahasa jawa halus untuk mengucapkan selamat hari raya yang dalam bahasa jawa disebut "sugeng riyadin " setiap bersalaman mereka selalu mengucapkan "sugeng riyadin " lalu saya jawab nama saya bukan "sugeng riyadin" pak tapi nanang lalu mereka tertawa menggelegar menghadapi kebodohan saya yang orang jawa tapi tidak mengerti bahasa jawa,lalu ada salah satu dari mereka yang menjelaskan bahwa "sugeng riyadin" bukan nama orang melainkan ucapan selamat hari raya tetapi dalam bahasa jawa halus,oalahhhh kirain sugeng adalah nama orang nama orang yang berarti selamat,ternyata stock kebodohan saya masih sangat banyak sehingga menjadi bahan tertawaan orang & maaf buat orang-orang yang masih melestarikan bahasa dan budaya jawa anda sangat hebat mampu menjaga bahasa dan budaya leluhur sedangkan saya sudah lupa bahasa daerah sendiri "SALAM INDONESIA SATU"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H