Mohon tunggu...
Ipi Tog
Ipi Tog Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Piezoelektrik sebagai Sumber Listrik di Jalan

29 September 2017   14:59 Diperbarui: 29 September 2017   15:24 2357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prinsip Kerja Piezoelektrik (sumber : http://www.insinyoer.com)

Sedikit cerita, kemarin ketika saya melaksanakan KKN di sekitar daerah Yogyakarta. Singkatnya, ada banyak jalan yang sangat minim sekali fasilitas penerangannya, sehingga hal tersebut pula yang menjadi salah satu faktor warga enggan untuk keluar rumah ketika menjelang maghrib. Selain itu juga, hal tersebut dapat memicu faktor kecelakaan ataupun kriminal.

Tidak jauh-jauh lagi, di lingkungan yang biasa kita lewati seperti jalan raya atau jalan utama. Sumber listrik merupakan hal yang penting bahkan bisa dibilang pokok bagi fasilitas jalan seperti lampu jalan dan lampu APILL. Mungkin jika lampu jalan mati sudah biasa dilihat, namun apa jadinya jika lampu APILL yang menjadi pengatur lalu lintas itu tidak menyala?. Saya pernah melihat kejadian tersebut ketika dini hari, dimana lampu APILL itu tidak menyala, dan untungnya kondisi di lingkungan tersebut tidak terlalu ramai.

Memang sudah cukup baik penggunaan panel surya sebagai sumber beberapa lampu penerangan dan APILL di jalan raya. Namun, tentu semua hal di dunia ini ada plus dan minusnya. Salah satu kekurangan dari panel surya adalah jumlah daya listrik yang dihasilkan berbanding lurus dengan intensitas cahaya matahari. Nah, untuk menutupi kekurangan tersebut kita bisa menggunakan Piezoelektrik.

Kata Piezoelektrik diambil dari Yunani, yaitu piezo berarti tekanan dan electricberarti listrik, sehingga piezoelektrik sendiri merupakan  suatu kemampuan bahan padat tertentu yang dapat menghasilkan muatan listrik ketika diberikan tekanan ataupun gaya mekanik lainnya. Bahan  yang dapat menghasilkan efek piezoelektrik diantaranya : kuarsa (Quartz, SiO2), berlinite, turmalin dan gama rossel, Barium titanate (BaTiO3), Lead zirconium titanate (PZT), Lead titanate (PbTiO3) dan lainnya. 

Sifat efek piezoelektrik ini sangat berkaitan erat dengan terjadinya momen dipol listrik pada suatu bahan padatan tertentu akibat adanya pembebanan atau stress mekanik sehingga beberapa bagian material yang bermuatan positif dan sebagian bermuatan negatif akan membentuk elektroda-elektroda yang selanjtnya menyebabkan terakumulasinya muatan listrik pada material tersebut. Oleh karena itu, semakin banyak tekanan yang diterima oleh material piezoelektrik, maka tegangan yang dihasilkan pun akan semakin besar.

 Penerapan piezoelektrik sendiri sudah lumayan dilakukan seperti sepatu yang menghasilkan listrik, lampu tangga berbasis tekanan dan beberapa jenis sensor. Namun, dari sekian penerapannya masih disangka bahwa piezoelektrik hanya mampu menghasilkan tegangan yang kecil. Padahal, efek piezoelektrik dapat menghasilkan tegangan yang besar jika lebih banyak mendapatkan tekanan seperti pada tempat peramaian, yaitu jalan utama ataupun jalan raya. 

Dengan begitu, material piezoelektrik akan mendapatkan tekanan sesering mungkin dari kendaraan bermotor sehingga diharapkan hal ini bisa dimanfaatkan sabagai energi alternatif yang ramah lingkungan. Selain itu, karena memanfaatkan keramaian dijalan, maka sumber listrik dari hasil efek piezoelektrik dapat dimanfaatkan untuk menyuplai daya listrik bagi fasilitas jalan, seperti lampu penerangan maupun lampu APILL.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun