Mohon tunggu...
joe de sastro
joe de sastro Mohon Tunggu... -

Penggemar bola, heavy metal, tertarik dg masalah lingkungan, perkotaan, budaya dan lain lain..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politisi Berusaha Beri Analgesik Bermerek Sepakbola

26 Desember 2010   05:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:23 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inspirasi Bagi Politisi Tanah Air

Daya magis sepakbola rupanya dipakai para petualang politik buat untuk mencari simpati. Sepakbola memang telah menjadi olahraga paling populer di kolong jagad ini. Di indonesia, mungkin hampir separo penduduk adalah penggemar bola. Seperti di Argentina, politisi di tanah air pun harus aji mumpung di dalam sepakbola.

Agak berbeda dengan kasus di Argentina, di Indonesia baru sebatas klaim mengklaim atau merasa paling berjasa terhadap timnas. Manuver politik di tanah air itu malah terkesan kacangan dan menggelikan. Masyarakat sepertinya juga tak terpengaruh dengan tingkah polah politisi itu.

Tapi ingat, rakyat sangat haus hiburan sepakbola, dan sudah rindu akan prestasi. Di tingkat Asia Tenggara saja mereka begitu antusias, apalagi kalo tingkat dunia? Nah, ini yang sebetulnya ditangkap oleh para politisi itu. Karena Ketua PSSI adalah kader golkar, maka golkarlah yang paling besar kans untuk membonceng kepopuleran timnas ini. Partai-partai lain pun hanya bisa melongo,  paling-paling hanya bisa sesumbar untuk mengerahkan supporter di stadion.

Tapi siapa peduli? Ical yang sudah memberi bonus gila-gilaan saja seolah tidak pernah dianggep. Dan jika Nurdin Halid dan golkar gagal mengambil simpati pada piala AFF ini, mereka sudah menunggu momen yang lebih dasyat lagi, yaitu piala asia dan piala dunia.

Nurdin Halid dengan Golkarnya yang sudah hampir mati gaya di tanah air tentunya tak akan tinggal diam. NH yang dikenal bermental baja, tapi banyak kalangan lebih senang menyebut bermuka badak, akan maju terus walaupun sudah dihujat sana sini ini akan terus mendompleng Timnas. Nurdin Halid, kader golkar yang bersembunyi di ketiak PSSI bermimpi mengejar putaran final Piala Asia 2011 dan lolos putaran final Piala Dunia Brazil 2014. Siapa tahu, jika berhasil, rakyat berbalik menyanjung NH dan partai golkarnya.

Jika 32 tahun yang lalu rezim Videla bisa meluluhkan rakyat Argentina dan berbalik mengelu-elukannya, para politisi di tanah air pun mencoba menanamkan pengaruhnya di sendi-sendi sepakbola. Golkar berusaha mengembalikan citranya yang buruk selama orde baru, juga Ical berusaha memperbaiki namanya yang masih berlumuran lumpur lapindo. Golkar dan Ical lewat NH ibarat dokter berusaha memberi obat analgesik bermerek sepakbola untuk mengurangi rasa sakit rakyat terhadap golkar selama orde baru, juga terhadap krisis tanah air dan intrik-intrik politik dalam negeri. Dan syukur-syukur obatnya bisa membuat lupa diri, sehingga golkar dengan mudah menggiring rakyat pada pemilu 2014....

Tapi rakyat Indonesia sudah sangat kritis, kecil kemungkinan terpengaruh manuver-manuver politik murahan seperti itu. Seandainya timnas sukses, masyarakat paling hanya lupa sebentar apa yang pernah dilakukan para politisi itu.

Ingat, analgesik bersifat sementara. Videla walaupun sempat dielu-elukan tak urung dicampakkan begitu saja setahun setelah piala dunia 1978. Kekejaman dia tak akan meluluhkan rakyat selamanya. Akhirnya dia pun dihukum seumur hidup.

referensi : goal.com, tempointeraktif.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun