Anyway, menjadi stalker dan aktif di dunia maya sangat asyik dan memberi warna dalam hidup. Tapi saran saya, terutama bagi orang-orang yang mengaku fans, tetaplah kritis dengan apa yang terlihat di tipi tanpa mengabaikan sisi humanis dan berbaik sangka terhadap apa pun yang terlihat. Karena pada intinya bahwa jika semua dilihat dari sisi positif, maka yang akan kita dapat adalah ketenangan dan kebahagiaan belaka. Namun sebaliknya, jika semua hal yang terlihat selalu diukur dengan standar normatif (yang banyak orang tidak mengerti mengapa standar itu harus dipakai) dan selalu melihat dari sisi negative-criticism (maksudnya negative thinking kali yaaaa..), maka yang didapat (oleh fans) adalah kegalauan yang tak berujung dan judgement 'kejam' yang memicu kebencian serta pembunuhan karakter orang lain, yang bisa membawa fans lain pada posisi yang sama atau berlawanan #berujungdebatkusir
Memang ya menjadi orang terkenal terkadang sangat tidak enak dan menjadi sumber fitnahan dari orang lain, termasuk apa yang dialami oleh "si artis te o pe you know lah" dan sang istri. Walaupun bukan, tapi saya bisa katakan bahwa anggap saja "si artis te o pe you know lah" (sebut saja Raffi Ahmad) layaknya Truman Burbank yang setiap inci hidupnya diikuti oleh banyak orang; mulai dari karakter pecicilannya yang tidak biasa (bagi saya sangat sangat biasa dan normal), pekerjaannya, hingga keluarganya. Padahal jujur, sampai sekarang saya belum menemukan jawaban mengapa banyak orang memberi waktu dan perhatian lebih kepada Raffi Ahmad dan enggan melepas tuduhan 'playboy' pada dirinya sementara masih banyak pesohor lain yang lebih 'playboy' daripada dia namun tidak pernah 'diakui' ke-playboy-an mereka #heran
Memang hidup itu tidak mudah ya, Raffi....
Indonesia
03:26
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H