Mohon tunggu...
WongCilik.id
WongCilik.id Mohon Tunggu... Wiraswasta - Simple and Ezy Reading

about me? seseorang yang suka menyederhanakan segala sesuatu :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Damai yang Melampaui Segala Akal

25 Desember 2021   18:20 Diperbarui: 25 Desember 2021   18:30 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat Natal, biasanya kita memberi ucapan Selamat Natal yang berisikan kalimat damai Natal beserta kita semua.

Kita sering melupakan satu hal, damai yang diberikan oleh Allah, berbeda dengan damai yang biasa kita kenal/ada di dunia, berikut ayatnya :

"Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus" -- Filipi 4:7

Apa artinya "damai yang melampaui segala akal"? Apa bedanya dengan damai yang biasanya?

Bila kita mendengar kata damai, biasa kita mengartikan suatu kondisi ketenangan, ketentraman, baik eksternal berupa lingkungan, maupun internal perasaan di dalam hati dan jiwa kita.

Sebuah kondisi yang jelas berarti positif, menyenangkan dan baik-baik saja.

Bahkan mungkin sebenarnya yang kita manusia selalu kejar, bukanlah kebahagiaan, tetapi kedamaian dalam hidup ini.

Kondisi damai tersebut kita dambakan dan tidak ada salahnya dengan itu.

Tetapi damai yang dijanjikan oleh Tuhan, jauh lebih daripada itu. Damai yang diberikan oleh Tuhan adalah damai yang MESKIPUN kondisi dan lingkungan kita sekarang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, katakanlah kita sedang dalam kondisi menderita, sakit, konflik, stress, depresi, tidak ada pekerjaan dll segala kondisi yang tidak menyenangkan,

Kita tetap dapat merasa damai

Kok bisa?

Karena kita tahu, ada Tuhan yang sedang bersama kita di dalam situasi apapun itu. Tuhan berjanji akan memelihara hati dan pikiran kita agar tetap tenang didalam Dia.

Kata kunci disini adalah pikiran, karena dari pikiranlah sumber segala ketidaktenangan maupun kedamaian itu sendiri.

Dengan pengetahuan dan keyakinan yang kita miliki, bahwa setiap badai pasti ada waktunya untuk berlalu, bahwa Tuhan (otoritas terbesar di alam semesta ini) menyertai kita di dalam badai tersebut, maka kita dapat dengan sadar untuk MEMILIH untuk merasa damai dibandingkan memilih perasaan2 negatif yang bukannya membantu kita keluar dari badai, tetapi malah menenggelamkan kita.

Lalu bagaimana cara mendapatkan "damai yang melampaui segala akal" tersebut?

Mudah, setelah kita menyadari arti "damai yang melampaui segala akal", maka setiap kali kita mengalami tantangan hidup, kita hanya perlu mengingat, bahwa Tuhan memberikan damai di atas segala situasi kehidupan kita.

Kedua, damai tersebut kita dapatkan "dalam Kristus Yesus", yang artinya damai tersebut bisa kita dapatkan apabila kita hidup sesuai dengan firman dan teladan Kristus Yesus. Apa yang Yesus lakukan bila mengalami situasi/tantangan hidup yang sama? Kita bisa bertanya pada diri sendiri dan melakukan refleksi.

Pilihan ada di tangan kita, apakah ingin merasa damai hanya pada saat-saat yang menyenangkan saja, atau kita terima janji Allah dan merasa damai sepanjang waktu.

Anda ingin yang mana? :)

Selamat Natal 2021

Semoga kita semua dapat menerima dan merasakan damai Allah, apapun situasi kehidupan kita, amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun