Tetapi tentu sah saja siapa saja memperjuangkan apa yang ia yakini sebagai haknya dalam koridor yang benar. Hanya di zaman edan seperti sekarang masyarakat harus lebih jeli untuk membiasakan bahwa argumen-argumen formal sering hanyalah "kesantunan". Â Blak-blakan itu ternyata tidak selamanya enak atau menguntungkan. Terlepas dari keyakinan beberapa orang tempo hari bahwa kesantunan sudah terlalu mainstream.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!