Boleh jadi F1 mulai mengurangi produksi karbonnya, namun produksi mereka akan tetap banyak dan tak akan bisa seratus persen 'carbon neutral' layaknya Formula E. Sehingga dengan mundurnya dia dari F1, ia akan dinilai konsisten dengan apa yang selama ini ia perjuangkan.
Tentunya, keuntungan ini berdampak pada Mercedes dan F1 secara keseluruhan. Mercedes akan membuka kesempatan lebar untuk Russell dan talenta muda lainnya agar bisa juara dunia dengan tim asal Jerman tersebut. F1 juga akan diramaikan oleh pembalap-pembalap lain yang bisa bersaing mendapat gelar juara dunia, karena tidak ada satu orang dan satu tim yang mendominasi lagi (setidaknya setelah perubahan regulasi tahun 2022), layaknya beberapa tahun terakhir.Â
Pembalap-pembalap seperti Max Verstappen, Charles Leclerc, Daniel Ricciardo, Carlos Sainz, dan lainnya akan memiliki kesempatan lebih besar untuk meraih gelar juara dunia.
Mari kita tunggu saja bagaimana kelanjutan dari kabar kontrak Hamilton bersama Mercedes. Jika mereka sepakat, maka setidaknya Hamilton membalap lagi hingga 2021, dan jika tidak maka skena ajang F1 akan mengalami perubahan besar.
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H