Mohon tunggu...
Wonenuka Sampari
Wonenuka Sampari Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

One People One Soul

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tour de Papua… Go Go Go…

13 Desember 2014   18:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:23 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_340964" align="aligncenter" width="535" caption="Seorang anak Papua melompat bebas ke laut di sebuah pantai di Kota Jayapura (Pribadi)"][/caption]

“Won’t you help to sing These songs of freedom?” lantunan lirik lagu “Redemption” milik Bob Marley masih terdengar di telinga saya, mengiringi penerbangan melelahkan menuju kampung halaman tercinta, Papua. Moti, teman saya, masih tertidur lelap di samping saya. Entah karena perjalanan yang melelahkan atau memang kecintaannya untuk ‘tidur’ membuat ia terlelap sepanjang ¾ perjalanan ke Papua.

[caption id="attachment_340948" align="aligncenter" width="593" caption="Perjalanan menuju Jayapura ( pribadi)"]

14184426781372315468
14184426781372315468
[/caption]

Sebentar lagi pesawat akan mendarat di Jayapura, ibukota provinsi Papua. Sejujurnya ini pertama kali saya menyambangi Jayapura. Sebagai mahasiswa dari pedalaman sebuah desa di Warsa, Yeruboi saya tidak pernah ke kota terbesar di pulau Papua ini. Kadang-kadang saya tersenyum sendiri, saya pernah keliling Pulau Jawa, tapi tidak pernah keliling Pulau tempat kelahiran saya sendiri. Bila setiap orang memiliki Bucket list, daftar urutan pertama bucket list saya adalah mengelilingi Pulau Papua. Tahun ini saya berkesempatan memulainya. Dimulai dari Jayapura.

[caption id="attachment_340949" align="aligncenter" width="520" caption="Tiba di Jayapura (Foto: pribadi)"]

1418442770431601200
1418442770431601200
[/caption]

[caption id="attachment_340953" align="aligncenter" width="654" caption="Keluar Bandara (pribadi)"]

1418443101430519437
1418443101430519437
[/caption]

Di bandara, kami dijemput oleh Andre, orang Medan yang bekerja di toko kelontong milik ayah Moti. Kami pun menuju Waena, kediaman keluarga Moti. Setelah beristirahat sejenak, pada siang harinya kami pun berkeliling Jayapura. Kemudian mengunjungi Mall Jayapura untuk membeli beberapa keperluan.

[caption id="attachment_340950" align="aligncenter" width="575" caption="Kota Jayapura (Foto : Pribadi)"]

1418442924472586856
1418442924472586856
[/caption]

[caption id="attachment_340951" align="aligncenter" width="596" caption="Mall Jayapura (Foto : Pribadi)"]

1418442977283856178
1418442977283856178
[/caption]

[caption id="attachment_340952" align="aligncenter" width="630" caption="Salah satu bioskop di dalam Mall Jayapura (Pribadi)"]

1418443023674989036
1418443023674989036
[/caption]

Setelah beberapa jam keliling Jayapura, Moti mengajak saya menuju Bukit Polimak. Di bukit itu, ada tulisan besar “Jayapura City”, Moti mengatakan bahwa di Bukit itu kita bisa melihat pemandangan luas kota Jayapura dari ketinggian. Benar saja, Jayapura terlihat begitu jelas dari tempat ini.

[caption id="attachment_340957" align="aligncenter" width="581" caption="Kota Jayapura dari Bukit Polimak (Pribadi)"]

1418443691113162440
1418443691113162440
[/caption]

[caption id="attachment_340958" align="aligncenter" width="571" caption="Pemandang arah laut dari Bukit Polimak (Pribadi)"]

1418443753725282989
1418443753725282989
[/caption]

[caption id="attachment_340955" align="aligncenter" width="534" caption="Kantor Gubernur dari Bukit Polimak (Pribadi)"]

14184434951059402795
14184434951059402795
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun