Mohon tunggu...
WON Ningrum
WON Ningrum Mohon Tunggu... Konsultan - Peace of mind, peace of heart...

Hello, welcome to my blog!

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Cinta Itu Tidak Buta

26 Maret 2021   19:24 Diperbarui: 26 Maret 2021   19:25 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Pernah merasakan jatuh cinta? Bagaimana rasanya? Katanya bisa "berjuta rasanya"!

Karenanya muncullah berbagai karya yang dilandasari oleh perasaan cinta, baik dalam bentuk tulisan, lirik dan melodi, seni gambar, patung, serta tak luput pula berbagai karya yang tak terhitung jumlah maupun bentuknya, akibat dari kreativitas manusia yang membuncah dan berlompatan, seakan ikut dalam arus perasaan cinta manusia!

Karena perasaan yang "memporak-porandakan" hati inilah maka muncul sebuah ungkapan bahwa "cinta itu buta", karena cinta bisa datang begitu saja tanpa diundang; cinta tidak mengenal paras maupun ras; cinta tak mengenal tempat maupun waktu, tua atau muda.

Jadi, "Jangan pernah salahkan cinta", katanya lagi. Di titik inilah cinta juga bisa membunuh. Hei, ngeri amat ya?

Sebutlah kisah cinta Romeo dan Juliet, meskipun ini adalah kisah fiksi yang ditulis oleh pujangga Inggris, Shakespeare, yang sangat terkenal dan melegenda itu, yakni cinta yang berakhir tragis dengan bunuh diri sebagai jalan keluar dari "cinta yang tak sampai".

Romeo dan Juliet bahkan sering dijadikan sebagai kisah perjalanan cinta sejati anak manusia. Cerita cinta ini benar-benar sangat berpengaruh di dunia.

Ada lagi. Masih ingatkah cerita tentang Layla dan Majnun? Dalam salah satu versinya, kisah cinta ini bercerita tentang seorang pemuda bernama Qays yang mencintai seorang gadis cantik bernama Layla.

Karena cintanya yang sangat mendalam, ia membuatkan puisi dan selalu memuja Layla di manapun ia berada, pun di tempat-tempat di mana Layla berada.

Saking tergila-gilanya, orang-orang menjuluki Qays dengan sebutan "Majnun", yang artinya gila atau kerasukan.

Dikisahkan Qays lalu mencoba melamar Layla tetapi lamarannya ditolak oleh ayah Layla karena perbedaan status sosial, dimana orangtua Layla adalah berasal dari keluarga yang kaya.

Kedua kekasih itu akhirnya terpisah dalam penderitaan yang mendalam.

Luar biasa kan cerita cinta di atas? Tapi tunggu, Kawan. Kalau kita lantas beranggapan bahwa cinta itu buta, hal ini sepenuhnya tidak benar.

Menurut Saya, cinta itu sangat universal sifatnya. Jika ada perasaan cinta yang datang dan tiba-tiba mendera perasaan, bukan cintanya yang buta, tapi akal dan rasionalitas anak manusia yang sedang tidak jalan; tidak berfungsi dengan semestinya.

Olehnya, ada saran yang sangat bijak yang patut kita camkan saat kita didera rasa cinta: bahwa jangan sekali-kali mengambil keputusan sendiri yang berkaitan dengan hidup kita yang hakiki.

Salah satunya saat kita didera rasa suka dan cinta yang mendalam, seperti ketika berjumpa dan berkenalan dengan seseorang lalu berbuat hal-hal yang tidak semestinya padahal kita belum "halal" bagi dia atau berniat untuk menikahi si dia secepatnya tanpa pikir panjang dulu.

Ada hal-hal penting yang mesti kita lakukan terlebih dahulu. Mintalah petunjuk kepada Sang Pemilik Hati, Sang Pemilik Jiwa Manusia, Tuhan Yang Maha Mengetahui baik dan buruknya segala sesuatu. Pasti kita akan mendapat kesejukan di sana.

Terdengar klise, tapi percayakan semua pada-Nya. Pasti kita akan mendapatkan perspektif yang berbeda, yang membantu kita melihat dari berbagai sudut pandang yang lebih jernih.  

Mintalah juga pendapat dan saran, bahkan nasihat dari orang yang kita anggap bijak untuk sama-sama mengerti bagaimana sesungguhnya arti perasaan cinta itu. Seperti kepada orangtua, maupun orang-orang yang kita tuakan dan kepada orang-orang yang saleh/saleha.

Pada saat perasaan cinta datang mendera perasaan, kita bisa belajar mengaktifkan akal dan rasional kita; belajar bagaimana berpikir kritis, yang bahkan bila itu sangat berkaitan dengan hajat hidup kita di masa depan. Ini tidak main-main.

Intinya, ketika sedang dilanda perasaan cinta, jangan terburu-buru mengambil keputusan, apalagi jika keputusan itu termasuk keputusan besar dalam hidup kita.*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun