Jadi izinkan hamba di Ramadan-Mu yang agung ini, mengajukan 3 permohonan khusus. Sudilah Engkau mendengarkan permohonan dan curhatan hamba, yakni kemampuan untuk memenuhi setiap panggilan-panggilan-Mu, Ya Tuhan.
Permohonan pertama, mampukan hamba untuk terus bergairah memenuhi panggilan-Mu untuk melaksanakan salat 5 waktu setiap harinya dengan hati damai dan khusyu' di awal waktunya.
Betapa banyak sudah kelalaian yang sudah hamba torehkan. Panggilan untuk salat ini adalah tonggak untuk membuktikan siapa dari hamba-hamba-Mu yang beriman dan meyakini bahwa Engkaulah sumber dari segala sesuatu.
Hamba yakin bahwa segala amal sebesar apa pun tidak akan bisa diganjar pahala sebelum panggilan salat-Mu dilaksanakan dengan sempurna.
Panggilan-Mu sebanyak 5 kali sehari sering hamba abaikan, padahal itu adalah panggilan untuk menuju kesuksesan yang paripurna.
Hayya ‘alaas sholah… Hayya ‘alaas sholah…
Hayya ‘alaal falah… Hayya ‘alaal falah…
Hamba meyakini panggilan-Mu ini adalah kunci seluruh hidup hamba untuk selalu berada di jalan yang lurus serta kunci untuk bekal pulang ke Kampung Akhirat-Mu.
Kisah Sahabat Ibnu Abbas menjadi contoh bagaimana seharusnya kami memperlakukan salat lima waktu dengan penuh tawadu.
Dikisahkan ia sering kali terus menangis selama mendengar panggilan azan. Ketika ditanyakan kenapa ia terus menangis, ia lalu menjawab, “Seandainya semua orang tahu makna azan itu, pasti mereka tidak akan sanggup beristirahat dan tak akan sanggup untuk tidur nyenyak”.