Mohon tunggu...
WON Ningrum
WON Ningrum Mohon Tunggu... Konsultan - Peace of mind, peace of heart...

Hello, welcome to my blog!

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kalau Sudah Cinta, Apa pun Bisa Dilakukan untuk Buku

23 April 2020   17:12 Diperbarui: 25 April 2020   15:42 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: freepik.com

Kita pasti mengenal sebuah kalimat bijaksana yang bunyinya, "Buku adalah teman duduk paling setia". Atau yang lain, "Buku adalah jendela dunia". Maka saya sendiri bisa memastikan betul bahwa ungkapan-ungkapan di atas sangat benar adanya.

Sudah banyak tulisan saya yang bertema tentang buku atau tentang "The Importance of Reading Series" yang saya tulis di blog Kompasiana ini.

Ya, saya adalah penggemar berat buku. Buku-buku yang biasa saya beli dan kumpulkan dulu biasanya masih berbentuk tradisional "paper" meskipun Zaman NOW bentuk buku sudah sangat variatif dan berkembang, mulai dari e-books atau pun juga dalam bentuk audio books dan lainnya.

Nah, entah dari mana persisnya awal mula saya mulai mencintai buku dan aktivitas membaca ini, namun seingat saya, ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar, saya menemukan rasa asyik yang tiada tara ketika sedang membaca buku. 

Saya paling suka dengan buku serial petualangan anak "Lima Sekawan" di masa saya kecil. Kemudian beranjak dewasa, seingat saya ketika masih berkuliah di kota Yogyakarta, selain buku-buku bertema umum atau cerita fiksi, saya juga gemar membaca tulisan-tulisan di bidang agama, ilmu sosial, bahasa, dan humaniora.

Tak bisa saya gambarkan, sebenarnya saya menyukai banyak tema dan bidang untuk saya baca bahkan untuk sekedar melihat-lihat majalah rancangan arsitektur rumah dan halamannya.

Mengingat hari ini ini adalah hari istimewa yang bertepatan dengan Hari Buku Sedunia, saya ingin membagikan beberapa kenangan yang masih menempel di memori tentang "pertemanan" saya dengan buku yang bisa dikatakan sebagai kenangan unik saya ketika berinteraksi dengan buku, atau kalau tidak bisa dikatakan sebagai kenangan "gila" bersama buku, hehe...

Saya terbiasa membawa buku-buku ke tempat tidur untuk saya baca. Jadinya, saya kerap tidur bersama buku-buku di samping saya, yang bertumpuk memenuhi setengah tempat tidur. Jadi sudah seperti "life partner" aja deh.

Lalu ketika masih berkuliah di kota Yogyakarta, saya ketagihan membeli buku. Selain harga buku-buku begitu murah, ada harga diskon istimewa pula untuk para mahasiswa. Jadilah uang bulanan untuk jatah makan sehari-hari dan kebutuhan lainnya hampir pasti akan saya belikan buku. 

Sisa uang yang tinggal seberapa saja saya siasati dengan membeli makan dengan menu sesederhana mungkin. Parahnya, saya sangat menyukai menu masakan di Rumah Makan Padang depan rumah kos. 

Tapi karena uang selalu pas-pasan tiap bulannya, maka saya hanya sanggup beli satu porsi nasi, sayuran, kuah ayam yang sangat enak dan gurih dan sepotong telur dadar.

Semuanya seharga Rp 5.000. Karena kuah ayamnya yang lezat itulah, setiap hari demikian menu makanan saya. Dan ketika malam tiba, saya sudah tidak makan lagi, demi untuk penghematan. Saya juga harus pasang "muka tebal" setiap mampir ke Rumah Makan itu karena dipikirnya saya mungkin mahasiswa yang kere, hehe...

Ketika telah lulus Sarjana di kota Yogyakarta, maka tiba saatnya untuk pulang kampung dan mengemasi barang-barang. Ya Allah, saya harus berterima kasih sekaligus merasa malu kepada orangtua saya yang mau mengongkosi pengiriman semua buku-buku saya dari Yogyakarta ke Sulawesi dengan jalur kapal laut. 

Kalau ditotal ongkosnya, mungkin hampir setara dengan semua harga buku-buku itu sendiri. Dengan sangat menyesal, beberapa koleksi bundelan majalah sudah tak bisa terangkut lagi karena kebanyakan.

Dan kemudian semasa kerja di Jakarta, hobi membeli dan membaca buku tidak berkurang juga. Saya bahkan sengaja mencari rumah kos di daerah Matraman, di Jakarta agar bisa dekat dengan Toko Buku Gramedia. Tak tanggung-tanggung, jadilah saya nge-kos pas di depan Gramedia!

Rasanya itu seperti "surga dunia" bagi saya. Kalau suntuk atau sedang galau, selangkah dua langkah saya bisa langsung pergi ke Gramedia, sekedar "window shopping" atau pun sekedar menikmati kesejukan Air Conditioning (AC) di Gramedia, hehe... 

Pernah suatu kali, ketika sedang ada sedikit rezeki, saya dengan "kalap" merogoh kantong untuk membeli buku-buku bacaan sebanyak kurang lebih 1,7 Juta Rupiah dalam sekali beli, padahal dalam setahun saya belum tentu membeli satu lembar pakaian!

Wah, masih banyak sekali pengalaman-pengalaman unik, dan bahkan lebih "gila" lagi kalau mau diceritakan di blog ini. Bagaimana kalau disambung di kesempatan yang lain? Bagaimana dengan Anda para pembaca dan penulis Kompasiana? Punya pengalaman yang juga unik dan berkesan dalam berinteraksi dengan buku?

Ya, kalau sudah cinta sama buku, apa pun juga bisa dilakukan. Begitu pula jika kita cinta dengan orang-orang yang kita kasihi, bukan?*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun