Namun dibalik peristiwa ini, kita bisa yakin sepenuhnya bahwa dalam sebuah kasus kematian yang mungkin terjadi, bukanlah paparan infeksi wabah Virus Corona yang menyebabkan kita akhirnya meninggalkan dunia ini.Â
Ada hikmah besar di balik itu yang bisa kita renungkan dalam masa instrospeksi diri kita, yakni bisa jadi ajal kita akan datang lewat sakit yang dibawa oleh Virus ini.Â
Sekali lagi, wabah Virus Corona bukanlah penyebab sebuah kematian. Tapi karena "ajal" manusia lah yang telah sampai pada waktunya untuk meninggalkan dunia yang fana ini.Â
Di sini pulalah hikmah yang lebih besar akan lebih menyadarkan kita bahwa hidup ini hanya sementara; hanya sebagai tempat persinggahan sementara. Olehnya, introspeksi diri kita ini hendaknya akan semakin mendekatkan diri kita kepada-Nya.
Bagi pasangan suami istri yang selama ini selalu tidak punya waktu yang berkualitas untuk dihabiskan bersama, kini saatnya untuk lebih merekatkan lagi ikatan dan keharmonisan rumah tangga.Â
Tinggal di rumah bersama-sama tanpa jarak apapun adalah sebuah kesempatan yang sangat intim untuk membuka komunikasi dengan pasangan yang selama ini buruk karena selalu "tidak ada" waktu untuk itu sebelumnya. Lihatlah bahwa momen ini akan membawa kenangan indah tersendiri dalam hidup sebagai sepasang suami istri.
Bagi anak dan orang tua yang kurang akrab atau kurang akur, kinilah saatnya untuk menyatukan ikatan orang tua dan anak kembali. Semuanya hendaknya punya satu tujuan dan harapan bersama agar situasi yang belum pasti ini akan cepat berlalu.Â
Di samping itu, keterbukaan satu sama lain bisa kembali dijalin, agar ikatan itu kembali rekat, lalu sekeluarga sama-sama punya motivasi untuk lebih meningkatkan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mengingatkan satu sama lain dalam kebaikan bersama. Sungguh manis, kan?
Inilah saatnya. Jangan sampai kehilangan momentum yang sangat berharga ini. Mudah-mudahan Allah Yang Maha Kuasa segera mengabulkan doa dari keluarga-keluarga Indonesia yang terus berdoa dan terus memohon kesudahan yang baik dari cobaan ini.
Semoga Allah Yang Maha Besar berkenan mendengar introspeksi diri kita masing-masing yang meyakini bahwa selalu akan ada harapan dan pengabulan doa-doa tulus untuk lepas sepenuhnya dari wabah Virus Corona ini, maupun akan cobaan lain yang mungkin dialami. Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Dan kalau bukan kita sendiri, siapa lagi?*