Di keheningan kalbu, tergugu
Merenda ingatan tentang diri
Airmata menitik bukan karena cengeng
Namun diri ini sangat kecil di hadapan-Mu
Manakala bulan pancarkan sinarnya dan rasuki ruang batin
Sungguh, kuingin selalu dalam genggaman-Mu
Sandarkan diri dalam dekapan-Mu
Pintaku kini mohon izinkan hamba bertemu Ramadan suci ini
Saat itu kuyakin semua doa pasti Kau ijabah
Saat itu kutahu para malaikat-Mu berduyun-duyun turun ke bumi
Saat itu kusadar semua amalan Kau beri pahala berlipat ganda
Saat itu kuberpasrah Kau kan payungi aku dengan Lailatul Qadar-Mu
Tuhan, kala sendiri,
di sini
Mengingat-Mu dan membingkai-Mu di hati
adalah dian yang takkan pernah padam selamanya...
Â
Leeds, 29 September '05
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H