Imlek. Puncak dari semua kemeriahan dan kebahagiaan itu akhirnya meruak: Pawai "Cai Shen Ye" kembali digelar di Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau!Â
Aura Februari 2019 masih memancarkan "merahnya" dalam rangkaian perayaan Tahun BaruPersembahan pawai terbesar dari Sekolah Kasih Maitreya (SKM) Selat panjang ini tidak main-main. Rangkaian acara pawai pun telah dirancang jauh hari sebelum perayaan Tahun Baru Imlek tiba!
Momen yang ditunggu-tunggu itu pun datang. Di hari keenam perayaan Tahun Baru Imlek, tepat pukul 7 pagi yang bermula di depan Sekolah Kasih Maitreya, pawai "Cai Shen Ye" digelar. Dengan mengambil rute jalan-jalan utama kota Selat panjang dan juga ruas-ruas jalan yang menghubungkan titik-titik pusat kota hingga mencapai ke seluruh penjuru kota, pawai ini telah ditunggu-tunggu oleh masyarakat luas di Riau, khususnya oleh warga Tionghoa di Selatpanjang atau pun oleh pengunjung yang sengaja datang ke kota ini.
Tak hanya itu, secara keseluruhan hari-hari perayaan Tahun Baru Imlek di kota Selatpanjang juga dipadati oleh wisatawan dari dalam dan luar negeri. Tak heran jika pawai "Cai Shen Ye" di tahun 2019 seperti membius penduduk dan penonton yang memadati jalan-jalan yang dilalui oleh pawai ini.
Pawai "Cai Shen Ye" telah menjadi tradisi budaya yang selalu digelar oleh SKM setiap tahunnya dan pawai ini sendiri sudah diadakan oleh SKM sejak tahun 2006. Dengan dikomandani langsung oleh Ketua Yayasan Sekolah, Yayasan Prajnamitra Maitreya, Ibu Cun Cun, S.E, S.Ag., M.Si dan Dr. (HC) Sudiyanto serta didampingi oleh jajaran pimpinan serta manajemen sekolah, pawai ini berhasil menyemarakkan perayaan Tahun Baru Imlek di Selat panjang. Di samping itu, semua guru dan karyawan ikut berpartisipasi dalam pawai yang kembali memukau semua penonton dalam pagelarannya ini.
Rangkaian pawai sendiri mewakili unsur-unsur dari maskot Imlek yang terdiri dari rangkaian naga besar serta maskot Imlek lainnya, juga ada figur para Dewa yang dipercayai turun ke bumi untuk membawa rezeki bagi makhluk di bumi. Para Dewa ini adalah Dewa-Dewa yang sangat dermawan yang juga didampingi oleh para Dewi yang hadir ke rumah-rumah penduduk untuk membagikan rezeki.
Dalam pawai ini sendiri, figur Dewa akan membagi-bagikan angpao yang berisi kalimat-kalimat bijak ke dalam setiap rumah agar terberkati dan tuanrumah akan membalasnya dengan memberikan angpao pula.
Selain itu, pawai ini juga diwakili oleh unsur-unsur lain, yakni wayang-wayang yang mewakili tradisi budaya dan ciri khas bangsa Indonesia serta unsur robot yang juga tak kalah memikatnya. Unsur robot ini sendiri telah menjadi figur tersendiri yang diminati oleh masyarakat luas, khususnya anak-anak.
Ada juga unsur badut yang diwakili oleh badut-badut yang berbentuk aneka ragam, ada juga dari bentuk buah-buahan dan sayuran serta tak akan terasa lengkap jika tak ada unsur kartun, yang diwakili oleh figur Dora, Doraemon, Mickey Mouse, Mini Mouse, Winnie-the-Pooh, The Minions, dan lainnya. Figur kartun-kartun ini juga sangat digemari oleh anak-anak yang ikut menyaksikan pawai ini dengan penuh takjub.
Para warga dan penonton yang tumpah ruah ke jalan-jalan menyambut pawai dengan meriah dengan memberikan angpao kepada figur-figur ini serta tak lupa untuk berfoto bersama sebagai kenang-kenangan.Â
Warga dan penonton yang telah memberikan angpao akan mendapatkan permen dan coklat sebagai balasannya, yang mempunyai makna harapan agar kehidupan di tahun ini bisa dijalani dengan penuh kenangan manis dan kebahagiaan.
Oya, ada juga parade jam kebahagiaan, lho! Mau tahu apa itu? Yuk, datang dan berkunjung ke "Kota Sagu" Selat panjang, Riau di tahun-tahun perayaan Imlek mendatang!
Seperti tak bisa digambarkan dengan kata-kata lagi, tak berlebihan jika pawai "Cai Shen Ye" ini adalah salah satu ajang yang spektakuler di kota Selat panjang, di samping Festival Perang Air "Cian Cui".
Selain untuk memperkenalkan tradisi budaya yang berangkaian dengan tradisi perayaan Tahun Baru Imlek, pawai ini adalah juga bentuk persembahan Sekolah Kasih Maitreya Selat panjang untuk negeri tercinta, Indonesia.
Pagelaran pawai ini diharapkan bisa merepresentasikan sumbangsi SKM terhadap tradisi budaya yang tetap akan terlestarikan, dan ikut menyumbangkan bentuk kegiatan yang bisa menarik minat masyarakat setempat maupun masyarakat Indonesia, bahkan untuk masyarakat dunia secara luas!
"Go, Go SKM...!" Tarian INLA yang indah dan energik persembahan dari murid-murid SKM dan musik Imlek yang tetap mengalun, disertai suara mercun dan petasan yang membahana dari puluhan Kelenteng yang juga ramai sepanjang hari itu seperti terus menyihir warga dan penonton pawai sehingga tak tampak sedikit pun keletihan di wajah-wajah peserta pawai, karena aura tradisi budaya yang spektakuler dari perayaan Tahun Baru Imlek ini bisa jadi adalah "once-in-a-lifetime experience", dan kita bisa berkata dengan antusias, "I was there!"
*Catatan dari rangkaian pelaksanaan Pawai "Cai Shen Ye" SKM di kota Selat panjang, Riau pada Februari 2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H