Mohon tunggu...
WON Ningrum
WON Ningrum Mohon Tunggu... Konsultan - Peace of mind, peace of heart...

Hello, welcome to my blog!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tidak Ada Rahasia untuk Sukses

16 November 2019   21:00 Diperbarui: 16 November 2019   21:22 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kunci kesuksesan. (sumber: kompas/Didie SW)

"...You don't get results by focusing on results. You get results by focusing on the actions that produce results"---Mike Hawkins

Jika ditanya apa rahasia untuk bisa sukses, maka jawabannya adalah tidak ada rahasia untuk bisa sukses. Di seluruh dunia, sudah terbukti bahwa resep untuk bisa sukses adalah dengan KERJA KERAS. 

Namun, ternyata dengan kerja keras saja tidak cukup. Masih ada 3 macam kerja lagi yang harus dilakukan oleh seseorang bila ia ingin memaksimalkan kesuksesan yang ingin diraihnya, yakni kerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja tuntas.

Oke. Kita mulai dari kerja keras dulu. KERJA KERAS adalah bekerja dengan mengandalkan otot. Kerja keras yang berulang-ulang akan melatih otot myelin (muscle memory) kita. Semakin dilatih, maka otot tubuh kita akan semakin handal. Ujung-ujungnya, kerja keras kita akan MENDATANGKAN REZEKI yang baik.

Misalnya, perhatikan para pesepak bola, perenang, atlit angkat berat, dan lain-lain. Mereka mendapatkan rezeki dengan melatih dan menggunakan otot tubuh mereka sehingga menjadi olahragawan/ti yang handal. 

Tidak hanya olahragawan/ti, berbagai profesi yang ada pun dituntut untuk melatih otot myelin mereka agar tubuh mereka bisa bekerja dengan stamina yang baik untuk menuntaskan tugas dan tanggung jawab profesinya sehari-hari.

Berikutnya yang harus kita usahakan adalah KERJA CERDAS. Berbeda dengan kerja keras yang melatih otot tubuh, kerja cerdas menuntut kita untuk melatih otot otak (brain memory). 

Ilustrasi Sukses (Liputan6.com/Andri Wiranuari)
Ilustrasi Sukses (Liputan6.com/Andri Wiranuari)
Temuan terbaru yang dilakukan oleh ahli neurobiologi asal Universitas Columbia di Amerika Serikat berhasil membuktikan bahwa sel otak manusia tetap tumbuh meski manusia berusia di atas 70 tahun. 

Otot otak kita bisa dilatih dengan banyak membaca, berdiskusi, mengamati, dan/atau melakukan research (penelitian), sehingga pada akhirnya otak kita menjadi cerdas atau malah terus bertambah kecerdasannya.

Kecerdasan otak inilah yang kemudian melahirkan ide-ide cemerlang yang bisa dipakai untuk mendukung kita meraih sukses. Kerja cerdas ini bisa MELIPATGANDAKAN REZEKI yang bisa kita peroleh.

Lalu, KERJA IKHLAS. Apa itu kerja ikhlas? Ia adalah bentuk kerja yang melibatkan Sang Maha Kuasa. Bagaimana caranya? 

Sambil bekerja, kita juga mempergiat ibadah dan doa kita kepada-Nya. Karena telah melibatkan-Nya dalam kerja kita, maka rezeki yang kita dapatkan akan menjadi REZEKI YANG BERKAH. 

Berkah adalah "karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia; berkat". Para ahli agama juga menjelaskan makna berkah sebagai bertambahnya kebaikan; segala sesuatu yang banyak dan melimpah, mencakup berkah-berkah material dan spiritual, seperti keamanan, ketenangan, kesehatan, harta, anak, dan usia.

Terakhir, KERJA TUNTAS, bekerja dengan semangat sampai selesai dan tidak setengah-setengah. Seberapa pun banyaknya pekerjaan kita, harus kita selesaikan sampai akhir, sehingga semua pekerjaan kita memperoleh hasil yang sukses.

Ada suatu cerita yang sangat menginspirasi. Seorang atlit lari sedang mengikuti Olimpiade lari maraton. Di pertengahan pertandingan ternyata urat kakinya terputus. Dia terjatuh dan akhirnya petugas medis berdatangan untuk menolong pelari tersebut. Tapi apa yang terjadi? 

Pelari tersebut tidak ingin berhenti dan tetap ingin menuntaskan perlombaan walaupun dengan kaki yang sangat sakit, urat yang terputus serta dengan otot yang memar. 

Dia tetap berlari dengan tumpuan kaki satunya. Tertatih-tatih ia berlari di sisa pertandingan. Tiba-tiba ada orang tua yang turun dari stadion dan berlari mengejar pelari tersebut, "Nak, kamu tidak perlu melanjutkan pertandingan!" Ternyata orang tua tersebuat adalah ayahnya.

Tapi pelari tersebut tetap berlari dan mengatakan "Saya harus selesaikan pertandingan ini!" Sang ayah kemudian melepaskan anaknya dan akhirnya pelari ini berhasil sampai ke garis finis. Apa yang terjadi? 

Ternyata tepuk tangan penonton untuk orang yang muncul di garis Finish paling akhir lebih meriah daripada pemenang pertama. Mengapa? Karena pelari tersebut mengerjakan tugasnya sampai tuntas walaupun harus dengan berjalan dengan kaki yang amat sakit. Luar biasa.

Nah, apakah bisa memilih salah satu jenis kerja saja? Mungkin bisa. Namun, sebaiknya kita memilih melakukan keempat jenis kerja di atas, yakni KERJA KERAS, KERJA CERDAS, KERJA IKHLAS dan KERJA TUNTAS agar kita bisa mencapai kesuksesan yang paripurna. Semoga.*

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun