Mohon tunggu...
WON Ningrum
WON Ningrum Mohon Tunggu... Konsultan - Peace of mind, peace of heart...

Hello, welcome to my blog!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kunci Sukses Pelajar SMK Menghadapi Persaingan Global

15 November 2019   23:51 Diperbarui: 15 November 2019   23:57 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: info-menarik.net

Apa saja kunci sukses bagi pelajar SMK dalam menghadapi persaingan global saat ini? Tips-tips sukses diberikan oleh Ketua Yayasan Prajnamitra Maitreya, Ibu Cun Cun, M.Si. dalam Seminar "School Parenting" di SMK Sekolah Kasih Maitreya (SKM) Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti , Provinsi Riau, pada hari Senin (1/10). 

Disampaikan Ibu Cun Cun bahwa meskipun di SMK peserta didik langsung mempunyai keterampilan karena lebih banyak praktik daripada teori, tetapi tidak menutup kemungkinan lulusannya nanti tidak semuanya ingin langsung bekerja karena ada juga yang mau melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi.

Hal ini patut menjadi perhatian agar terdapat peningkatan pola pikir di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan sehingga lulusannya nanti akan jauh lebih berkembang. 

Jadi meskipun lulusan SMK telah memiliki keterampilan sesuai minat yang diambilnya ketika menimba ilmu, jika kualitasnya tidak ditingkatkan dan tidak memiliki keahlian yang memadai, ada kemungkinan mereka akan tergusur oleh tenaga kerja asing yang memiliki sertifikasi internasional.

Olehnya, Ibu Cun Cun dalam acara yang dibuka oleh Kepala Sekolah SMK SKM Ibu Epa Juliati Siadari, S.Si., dan dihadiri oleh sebagian besar orangtua/wali siswa SMK SKM ini memberikan paparan-paparan yang berguna bagi pelajar SMK, yakni apakah yang dimaksud dengan "Rahasia Sukses Orang Gagal". 

Ketika orangtua mengharapkan bahwa tujuan anak bersekolah adalah untuk mendapatkan UANG. Yang lazim didengar dari para orangtua kepada anaknya adalah kalimat-kalimat seperti berikut ini:

"Nak, sekolah yang pintar ya, biar bisa cari uang."

"Nak, kalau kuliah, cari jurusan yang ini ya, biar gampang cari uang."

"Nak, kalau sudah lulus, kerjanya di perusahaan asing ya, biar uang berlimpah."

"Nak, kalau Kamu sudah banyak uang, hidupmu akan bahagia."

Di samping itu, penjelasan lainnya yang juga dibeberkan oleh Ibu Cun Cun adalah apa "Rahasia Sukses Orang Sukses". Yaitu ketika tujuan hidup atau tujuan bersekolah atau melakukan apa pun di hidup ini adalah untuk mendapatkan KEBAHAGIAAN. Contohnya seperti kalimat bijaksana di bawah ini:

"Nak, pilihlah jurusan yang benar-benar membuatmu bahagia."

"Nak, pilihlah pekerjaan yang benar-benar membuatmu bahagia."

Ibu Cun Cun dalam arahannya menambahkan bahwa menemukan bakat anak sejak kecil merupakan jalan untuk bisa memilih jurusan/bidang pekerjaan yang kelak akan membuat bahagia sang anak. 

Kalau anak merasa BAHAGIA dalam melakukan sesuatu sesuai dengan bakatnya, maka ia akan melakukannya dengan sungguh-sungguh dan mengerahkan segala kemampuannya yang terbaik. 

Ketika ia sudah melakukannya secara TOTALITAS, maka dengan sendirinya ia akan menjadi seorang AHLI di bidang itu. Dan ketika ia sudah menjadi seorang EXPERT, maka UANG pun akan datang dengan sendirinya.

Selanjutnya Ibu Cun Cun mempertajam pembahasannya dengan membagikan tips untuk menuju sukses lainnya yang dianalogikan sebagai sebuah kunci, yakni seseorang harus memiliki sekurang-kurangnya 6 macam kecerdasan di dalam dirinya untuk bisa membuka "pintu sukses", antara lain:

 ~ IQ (Inteligence Quotient): Kecerdasan intelektual berupa kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar. Kecerdasan ini erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu.

~ CQ (Creativity Quotient): Potensi seseorang untuk memunculkan sesuatu yang merupakan penemuan-penemuan baru dalam ilmu dan teknologi serta semua bidang usaha lainnya.

~ EQ (Emotional Quotient): Memiliki banyak kosakata emosional, penasaran terhadap orang yang tak dikenal, tidak takut pada perubahan, tahu kekuatan dan kelemahan dirinya, memahami orang lain, tak mau menyinggung dan menaruh dendam, mampu mengendalikan diri, menjauhkan pikiran negatif, tak pernah pamrih, mampu menghadapi orang yang bersifat buruk, tak mencari kesempurnaan.

~ FQ (Financial Quotient): ukuran kemampuan seseorang dalam memahami pentingnya perencanaan dan penerapan tata kelola keuangan yang baik. Contohnya: menabung dan pemahaman tentang investasi. Juga diukur melalui kesiapan seseorang dalam menghadapi kemungkinan kehilangan pekerjaan secara tiba-tiba serta adanya keyakinan pada adanya dana pensiun.

~ SQ (Spiritual Quotient): sesuatu yang berhubungan dengan kepercayaan/agama. Ciri-ciri orang yang memiliki SQ tinggi sebagai berikut: memiliki prinsip dan visi yang kuat, prinsip kebenaran, prinsip keadilan, prinsip kebaikan, memandang sesuatu dengan yang benar, mampu melihat persatuan dalam keanekaragaman.

~ AQ (Adversity Quotient): kemampuan/kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan menghadapi kesulitan-kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup.

Di bagian akhir acara terdapat sesi tanya jawab yang disambut dengan penuh antusias oleh peserta yang terdiri atas orangtua/wali siswa yang ingin mengajukan pertanyaan seputar masalah yang dibahas dalam Seminar "School Parenting" ini.*  

*Catatan dari Seminar "School Parenting" SMK Sekolah Kasih Maitreya Selatpanjang, Riau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun