Jilid yang ditulis oleh professor dan dosen ternama dari beberapa Universitas di Indonesia saat itu, seperti Prof. Sartono Kartodirjo dan Marwati Djoened. Nugroho Notosusanto terlibat di buku ini sebagai penyunting.
Tetapi, Sejarah Nasional Indonesia (SNI) sempat mendapatkan protes dari ahli sejarah Indonesia untuk mata pelajaran Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB). Mayoritas kritik yang diucapkan berhubungan dengan fakta bahwa guru di sekolah pada 1984 mengajar tanpa bahan ajar, karena penyusunan bukunya belum selesai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H