Mohon tunggu...
Wahyu Asafurla
Wahyu Asafurla Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Tandang gelanggang walau sorang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Berperahu ke Timur Kita

13 Februari 2020   14:34 Diperbarui: 13 Februari 2020   14:34 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berperahulah di sini, di timur kita dengan sampan dan lepa sendiri di ruh pertempuran harga diri, biar perahu ini jadi cerita abadi 

Kita tak akan lagi berlayar ke sarang para penipu, dan perampok ke otak penuh rancang kiamat-kiamat memerah rakyat bawah tak lagi punya suara sekadar meratap

Berperahulah di sini, di mimpi-mimpi kita leluasa mengingat kembali kisah-kisah bandar.
Perahu-perahu timur teguh menganyam
Gemuruh demi gemuruh jadi lembaran-lembaran buku bacaan anak cucu

Kayuhan demi kayuhan akan mendekatkan semua harapan
Pernah tumbuh di batang-batang sejarah

Hingga semua yang kita sesap dan makan, adalah buah jerih lelah, tiap langka tanah sungai dan laut yang kita rawat

Sudah saat nya kita lupakan semua kepalsuan
Dongeng-dongeng murah tak punya daya mengubah
Berhektar-hektar mimpi kita jadi untung selamat
Bermil-mil harapan kita bertemu bandar-bandar rahmat

Barangkali tak ada lagi kata tawar menawar,untuk pilihan harus di tegakkan ini,dimana saat nya kita berperahu sendiri

WahyuMukhtarAsafurla
13/February/2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun