Pada awal nya sihh kedua-dua nya saya tdk senang baik membaca maupun menulis.kebiasan Wahyu membaca terbentuk ketika wahyu ikut PII. dan orang yg pertama kali membuat wahyu senang membaca adalah Ketum PW Sumsel kanda Abdul Kohar Ruslan yg dulunya inlok LBT wahyu Lokal 1 Al-hafidzh dan juga inlok LIT wahyu chosen one ayokk mana suara chosen one?.
.
Setelah kebiasaan membaca terbentuk dan Wahyu menjadi senang membaca ,kesenangan membaca itu pun terbukti bahwa Wahyu mau beli buku untuk di baca, heheeh karna pada awal nya sihh Wahyu minjam buku kk Kohar dan minjam buku itupun sampai sekarang masih hmm maafkan lh Wahyu kk:v
.
Tdk sebatas membaca saja Wahyu pun diajak menulis oleh kk Kohar.awal nya sihh malas menulis, sdh senang membaca itu cukup.namun lama kelamaan membaca dan menulis jadi rutinitas keseharian.terimakasih kk ko:)
.
Bagi Wahyu menulis bukan lh hobi dan Wahyu tdk punya hobi apa?.
Wahyu baru tau kalau menjadi pembaca itu adalah pilihan, nah wahyu rasa itu juga berlaku untuk yg suka nulis loh. Sama-sama pilihan.
Berarti kalau pilihan, bisa dipilih dan harus ada yang diputuskan. Betul atau betul? Hehehe
Ternyata ada hebatnya kalau kita pilih menjadi penulis, kenapa bisa gitu?
Iya bisa dong!
Karna kalau kita pilih jadi penulis, otomatis kita akan menjadi pembaca. Tapi kalau kita milih jadi pembaca bakal jadi pembaca selamanya. Ngga kebayang deh selama 4 tahun kalo jadi pembaca terus, ya kenyang kali yah! Hahaha
Ada analogi dari bang Tubagus Salim, kata abang satu ini;
"Membaca sama dengan menerima, menulis sama dengan memberi. Mana yang lebih utama?"
Ya aku sih setuju banget, karena baca ya tinggal terima aja. Kalau ngga setuju kalau kata kanda Yusuf Wicaksono ayok silahkan dibantah:v ?
.
Jika hati mu mengatakan menulis maka menulislah.
Jangan nunggu nanti deh, keburu kebalap sama teman yang lain
Bergeraklah atau kau akan tergantikan:)
Mencoba lebih baik daripada tdk sama sekali
Tandang gelanggang walau sorang
Pukul 11:30
22-november-2019
WahyuMukhtarAsafurla
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H