Aku mulai bercerita dengannya masalah banyak yang tidak suka dengan ku karena kedekatan ku dengannya, semua bentuk hujatan aku sampaikan kepadanya. Bang Zio hanya menjawab wajar saja kalo banyak yang tidak suka, tidak tau apa alasannya hanya bermaksud baik untuk membantu kalian menjadi maju.
"Hm begitu, kamu ingin memanfaatkan ku ya bang supaya aku mau bercerita tentang masalah di organisasi" dengan penuh keberanian aku tanyakan kepadanya
Jduar dia begitu marah ketika aku bertanya hal itu, seketika ekspresi wajahnya berubah.
"Duh gusti aku takut" kataku dalam hati
"Siapa yang bilang seperti itu, gak perlu kamu pikirkan aku gak pernah memanfaatkan mu" jawabnya dengan tegas
"Lega sekali sudah tau" pikir ku.
Hujan sudah reda mengharusakan kita untuk pulang ke rumah masing-masing, dan malam tiba seperti biasa aku dan bang Zio saling bertukar pesan. Sering sekali kita menghabiskan waktu berdua hanya sekedar duduk bercengkrama di caf untuk mendekatkan diri satu dengan yang lain, ketika ingin bertemu aku selalu bercerita dengan kedua teman ku
"Hubungan mu dengan bang Zio bagaimana? Sudah ada kejelasan?" tanya Tiara dengan penasaran
"Kau jangan mau di gantung, tanyakan kejelasan kedekatan kalian sudah tiga tahun kau dekat " saran Dina
"Aku tidak tau harus berbuat apa" jawab ku dengan lemas lalu meninggalkan mereka
Kedua teman ku selalu mendesak ku untuk menanyakan perihal kepastian kepada bang Zio. Sebenarnya belum lama setelah aku dibangku kelas tiga SMA mulai berkurang intensitas kedekatanku karena aku sudah tidak aktif dalam berorganisasi.