Mohon tunggu...
Wahyuni Kamah
Wahyuni Kamah Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pelancong, Praktisi yoga

www.writerwkamah.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pengalaman Tersesat di Munich, Jerman

15 Juni 2020   17:35 Diperbarui: 15 Juni 2020   17:29 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apartemen satu kamar yang saya sewa (Dokpri)

Pas tanggal saya masuk apartemen, dia sudah berangkat ke Indonesia jadi lewat temannya yang mahasiswa itulah transaksi kunci berlangsung. Lagi-lagi, saya lupa juga nama mahasiswa Indonesia itu, yang kemudian berjasa menyelamatkan saya...Hmm seperti enggak niat cerita. Selanjutnya saya sebut  saja  ia  sebagai mahasiswa Indonesia.

Pertama kali tiba di Munich, mahasiswa Indonesia itu menjemput saya di bandara.  Kami naik U-Bahn, sistem kereta api bawah tanah di kota-kota Jerman, menuju apartemen. Sekalian belajar navigasi katanya. 

Sebab, selanjutnya saya akan selalu menggunakan U-Bahn sebagai transportasi di Munich. Munich jauh berbeda dengan Dresden yang wilayahnya lebih kecil dan penduduknya lebih seragam.

Setelah tiba di apartemen yang saya sewa itu, saya mendapat penjelasan soal kunci pintu, jaringan internet, tempat pembuangan sampah, saluran air, dan lain-lain.. Saya pun mencatat nama dan nomor HP si mahasiswa itu, kalau ada apa-apa saya bisa minta bantuannya karena ia tinggal tidak terlalu jauh dari apartemen yang saya sewa. 

Stasiun bawah tanah Unterbergstrasse di Munich, Jerman (Dokpri)
Stasiun bawah tanah Unterbergstrasse di Munich, Jerman (Dokpri)

Gedung apartemen yang saya tinggali adalah gedung lama dan dihuni cukup banyak orang asing. Tetangga saya berasal dari Timur Tengah. Beberapa kali saya berpapasan dengan penghuni yang bukan orang Jerman di lift. 

Apartemen saya berada di kawasan Giesing. Kawasan itu tidak terlalu hiruk pikuk, cukup hijau dengan tanaman-tanaman rindang, dan bersih.  Itulah pertama kali saya tinggal di apartemen seorang diri, di  Jerman  pula. Untungnya, saya tidak menemukan banyak kesulitan di apartemen satu kamar itu. 

Apartemen satu kamar yang saya sewa (Dokpri)
Apartemen satu kamar yang saya sewa (Dokpri)

Rabun Senja

Sehari-hari saya berjalan kaki dari apartemen menuju stasiun kereta bawah tanah U-Bahn Unterbergstrasse. Jaraknya  kurang lebih sekitar 800 meter, lumayan untuk berolahraga. 

Dari stasiun tersebut saya akan naik kereta bawah tanah ke tengah kota menuju kantor Sueddeutsche Zeitung, tempat saya magang. Saat itu kantor surat kabar bergengsi di Bayern tersebut masih berada di kawasan tengah kota--sekarang lokasinya sudah pindah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun