Sacsayhuaman dan Tambomachay
Tempat-tempat wisata yang terkait peradaban Inca itu ternyata letaknya cukup jauh dari pusat kota. Untuk mencapai Sacsayhuaman diperlukan waktu tempuh satu jam. Sacsayhuaman merupakan reruntuhan dari benteng Inca yang masih bertahan dalam bentuk tembok-tembok batu besar. Letaknya di lapangan yang amat luas.Â
Susunan tembok batu yang terlihat sangat rapi itu sebagian dari sisa benteng Inca. Sacsayhuaman bernuansa misterius tapi sangat spektakuler. Langit yang mendung terlihat kontras dengan susunan batu-batuan tersebut.Â
Kami tidak lama di Sacsayhuaman karena harus melanjutkan perjalanan lagi. Saya sempat berfoto di Sacsayhuaman.Â
Tujuan kami selanjutnya adalah Tambomachay. Tempat ini adalah peninggalan arkeologi bangsa Inca dalam hal ini sistem pengairan. Ada juga sumber mata air yang dianggap sebagai sumber air suci. Tambomachay sungguh tinggi  letaknya 3765 meter di atas permukaan laut.
Kami tiba di sana sore hari dan suasananya sangat ramai dengan pengunjung dari berbagai rombongan wisata. Sepanjang jalan menuju air terjun para pedagang lokal yang terdiri dari perempuan menghamparkan dagangannya.Â
Kain-kain tenun beraneka warna yang terang benderang itu membuat saya tergiur untuk membeli. Tapi dari gelagat pemandu terlihat ia tidak menganjurkan membeli, mungkin karena kualitasnya atau harganya.Â
Di Tambomachay pula untuk pertama kalinya saya melihat langsung hewan yang bernama alpaca, sejenis onta (camelid). Alpaca hanya hidup di dataran tinggi Andes.Â
Bulunya tebal dan dijadikan bahan benang untuk membuat selimut dan jaket. Alpaca terlihat menggemaskan sehingga saya tidak melewatkan diri berfoto di sampingnya.Â