Keesokan paginya sekitar pukul sembilan seorang pemuda dengan perawakan Quecha menjemput saya di penginapan. Dia cukup terkejut ketika saya menjawab sapaannya dalam bahasa Spanyol. "No soy gua," (saya bukan pemandu) jawabnya ketika saya menanyakan apakah dia pemandu.Â
Ternyata, dia bertugas menjemput para peserta tur di setiap penginapan. Saya baru tahu bahwa di Cuzco, pemandu wisata tidak menjemput peserta, tapi ada petugas khusus.Â
Mini bus yang akan membawa kami menunggu di pelataran di Plaza de Armas, salah satu alun-alun yang terkenal di Cuzco dan tidak jauh dari penginapan Casa Grande tempat saya menginap.Â
Saya membawa buku catatan kalau-kalau ada hal menarik yang perlu saya catat. Saya pun mencatat nama penginapan di bagian belakang buku, suatu perbuatan yang ternyata kemudian menyelamatkan saya.
Setelah semua peserta tur terkumpul di mobil, penjemput mengabsen peserta. Setelah tidak ada yang kurang, mobil berangkat dan menjemput pemandu di salah satu titik di pusat Cuzco.Â
Pemandu memperkenalkan diri dan kami pun mulai singgah di tempat-tempat yang menjadi simbol kota Cuzco, seperti the Cathedral of Cuzco, yang sayangnya bagian dalamnya tidak boleh difoto.Â
Selain itu, kami juga mengunjungi Qoricancha atau the Sun Temple, kuil peninggalan bangsa Inca yang hanya tersisa reruntuhannya.
Untuk kisah Cuzco sendiri akan saya ceritakan nanti, tapi sekelumit Cuzco bisa dibaca di tulisan saya di sini A Stroll through the Inca Capital. Hampir setengah hari kami menghabiskan waktu di Cuzco, baru lewat pukul 1 siang kami keluar Cuzco untuk melakukan perjalanan di sekitar Cuzco.Â