Cuzco, kota di tenggara Peru, adalah salah satu kota yang sudah lama ingin saya kunjungi. Setelah dua tahun membatin akhirnya tahun 2009 saya kesampaian menginjakkan kaki saya di Cuzco.Â
Saya girang luar biasa menjejakkan kaki di bumi Peradaban Inca, yang sebelumnya hanya saya ketahui dari buku-buku cerita yang saya baca waktu kecil.
Ibu Kota Inca
Cuzco dulunya adalah ibu kota dari Kerajaan Inca (abad ke-13 sampai abad ke-16), salah satu kerajaan besar di Amerika Selatan. Cuzco terletak di punggung rentang Pegunungan Andes.Â
Letaknya, tidak tanggung-tanggung, 3400 meter di atas permukaan laut. Ada trik khusus untuk beradaptasi tinggal di ketinggian (nantikan tulisan saya di kisah perjalanan lain). Saat ini, Cuzco adalah kota turistik di Peru dan mendapat label sebagai Kota Warisan Dunia dari UNESCO.Â
Sebagai informasi singkat, Peru terletak di Amerika Selatan. Letaknya memanjang sejajar dengan garis pantai  Samudera Pasifik. Bahasa resmi di Peru adalah Spanyol.Â
Etnis yang tinggal di Peru adalah Mestizo (campuran antara penduduk asli dan bangsa Spanyol), Quecha, kulit putih dan kulit hitam. Ekonomi Peru, ketika saya kunjungi tahun 2009, tidak jelek-jelek amat. Infrastrukturnya cukup baik.Â
Rakyatnya ramah dan budayanya sangat kaya dan beraneka. Ibu Kota Peru adalah Lima. Peru dan seluruh negara di Amerika Selatan didera kolonialisme Spanyol cukup lama yang menghancurkan peradaban Inca. Namun demikian, peninggalan Kerajaan Inca yang megah masih dapat dijumpai terbanyak berada di sekitar Cuzco.Â
Saya tiba di Cuzco pada pagi hari setelah terbang dari Puno--kota yang juga terletak di ketinggian. Tempat saya menginap, Casa Grande terbilang menyenangkan.Â
Karyawannya sebagian besar perempuan. Mereka sangat ramah. Kemampuan saya berbahasa Spanyol sangat membantu saya berinteraksi dengan mereka. Yang saya masih ingat dari mereka adalah Maria.Â
Sorenya, saya mendaftar untuk ikut City Tour Cuzco. Meskipun namanya City Tour tempat yang dikunjungi bukan cuma Cuzco tapi juga beberapa tempat di sekitar Cuzco.