Mohon tunggu...
Wong Jogja
Wong Jogja Mohon Tunggu... wiraswasta -

Berani hidup dan berani mati, berani senang dan berani susah, berani sukses dan berani gagal. Berani kaya dan berani miskin! Pokoke mau Tuhan kasih apa saja, kita harus bisa senang dengan anugerah Tuhan. Kalau senang dan syukur, Allah akan menambah nikmatnya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bagi Perokok: Jangan Pilih Fok*/Hidaya* PK* dan PA*, Kelompok yang Akan Melarang Tembakau

29 April 2012   04:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:59 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi Perokok,  dan bukan anti tembakau, sebaiknya jangan pilih Fok*, Fauzi Bow* karena mereka kemaren keluarkan perda larangan merokok, tanpa memfasilitasi smoking area.

Dalam Partai, jangan pernah memilih Partai yang anti tembakau, terutama Partai Islam yang anti tembakau, karena selain alasan2 kesehatan, karena alasan Haram Rokok. Karena mereka akan melarang tembakau melalui UU. Sehingga perokok akan seperti maling yang harus sembunyi2 agar tidak ketahuan polisi.

Beberapa Partai yang akan anti tembakau karena mereka mengharamkan rokok: PK* PA* cs.

Jadi, bila Anda dan teman Anda adalah perokok, jangan pernah memilih partai tersebut, jangan pernah memilih kandidat mereka di Propinsi. Seperti di Jakarta, FOK* kemaren memiliki perda yang sgt ketat larangan merokok di tempat umum. Bahkan taman kota juga tempat umum. Ini sangat keterlaluan.

Apalagi nanti kalau yang dipilih seperti Hidaya*. Lebih parah lagi. khawatirnya aliran keras akan tumbuh subur.

Di sisi lain, bagi perokok harus mampu beretika dalam merokok, sehingga tidak merugikan pihak lain.

Mestinya orang-orang NU yang kebanyakan juga pada merokok, sebaiknya jangan memilih partai-partai tersebut atau calon Gubernur jakarta tersebut di atas.

Jangan sampai NU makin disudutkan oleh kelompok-kelompok WAHAB*.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun