Mohon tunggu...
Wong Jogja
Wong Jogja Mohon Tunggu... wiraswasta -

Berani hidup dan berani mati, berani senang dan berani susah, berani sukses dan berani gagal. Berani kaya dan berani miskin! Pokoke mau Tuhan kasih apa saja, kita harus bisa senang dengan anugerah Tuhan. Kalau senang dan syukur, Allah akan menambah nikmatnya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Beginikah Strategi AS Atas Libya?

10 Mei 2011   01:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:54 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beginikah Strategi AS atas Libya ?:

1. AS menyerang Pro-Khadafi-Libya melalui NATO.

2. NATO menyerang   Pro-Khadafi-Libya  melalui Pemberontak Anti Khadafi

3. Pemberontak Anti Khadafi menyerang   Pro-Khadafi-Libya, (senjata made in USA sedang dipersiapkan, lagi mikir2 anggaran - untung rugi, dibayar pakai uang Pro-Khadafi-Libya ).

4. Setelah   Pro-Khadafi-Libya menang, mereka akan ditawan dengan hutang besar. Jaminan Pengiriman MIGAS bagi AS-EROPA.

4b. Tinggal mau menjadi Negara Boneka atau mau Perang lagi ?

4c. Kalau Perang lagi, nasibnya seperti Iraq atau Osama (yang dulunya juga sama-sama dipersenjatai AS).

Bagi KAPITALIS: Yang disebut KEBENARAN adalah sesuatu yang menguntungkan bagi diri dan golongannya. Hukum bisa dipermainkan untuk mencapai keuntungan bagi golongan mereka.

Bagi Islam:  Yang disebut KEBENARAN adalah yang telah diajarkan Nabi SAW dan Firman Tuhan, ilmiah digunakan untuk menguatkan pemahaman, penjabaran, ilmu aplikasi dengan benar atas ajaran tersebut.

Bagi Scientist/Ilmiah : Yang disebut KEBENARAN adalah sesuatu yang terbukti secara ilmiah.

Yang kita perlukan adalah KEBENARAN-KEBAIKAN-KEINDAHAN yang berjalan seiring.

PRINSIP ASEAN masih lebih baik dari PBB, tidak turut campur urusan dalam negeri negara lain. Namun siap memberikan solusi yang diperlukan bagi Negara tersebut, tanpa menambah masalah baru, tanpa ikut campur.

Mohon Kritik dan Sarannya.

Terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun