737 May 2002 EgyptAir 737-500 Tunisia
737 March 2003 Air Algerie Algeria
737 March 2003 Air China Beijing
737 July 2003 Sudan Airways Sudan
737 Jan 2004 Flash Airlines Egypt
737 February 2005 Kam Air Afghanistan
737 August 2005 Helios Airways Greece
737 September 2005 Â Mandala Airlines Indonesia
737 October 2005 Â Bellview Airlines Nigeria
737 December 2005  Southwest Airlines  Chicago
737 jan  2007  Adam air  Makasar (rader penyeimbang belakang problem)
737 March 2007; Garuda Indonesia Airways Yogyakarta, Indonesia
737 August 2007; China Airlines  Japan
737 November 2008  Ryanair  Rome, Italy
737 February 2009  Turkish Airlines  Amsterdam, Netherlands
737 December 2009 Â American Airlines Jamaica
737 May 2010 Â Air India Express India
737 August 2010 Â Aires Colombia Colombia
737 July 2011 Â Caribbean Airlines Guyana
737 August 2011 Â First Air Canada
737 April 2012 Bhoja Airlines Pakistan
737 Apr 2013 Bali
777 des 2013 sanfransisco  (buntut belakang memhantam keras ke bawah)
Yang terbaru: Malaysian Air MH370, Boeing 777, 2014.
Sepertinya di 2014 ini akan masih ada Boeing yang jatuh...
Teori yang mendekati, sepertinya Analisis Pak Habibie. Mungkin Beliau sudah mendapatkan info bocoran dari dukun-dukun di Penerbangan di sana.
Kalau Pesawat made in AS yang jatuh, analisisnya pada: itu karena cuaca, karena terorist, karena pilotnya bunuh diri, karena ....
Kalau Pesawatnya made in Rusia / China yang jatuh, analisisnya: itu Pesawatnya tidak Standard Amerika, itu karena pesawatnya nggak bagus, dll... Â apalagi pesawat made in Indonesia...
whaaa.... Â mung diece wae...
Dulu, kita bisa bikin Pesawat kok banyak dicemooh. Saya kira itu karena ada Pesaing yang tidak suka Indonesia maju! Â Kenapa sekarang malah Ahli Indonesia malah menjadi Senior Ahli di Perusahan Eropa?
Kalau begitu, kita undang aja Perusahaan asing untuk joint dengan Indonesia bikin Pesawat made in Indonesia-Rusia, Indonesia-AS, Indonesia-Jerman, atau........... Â Indonesia-Indonesia???
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H